Peneliti: Gempa Yogya Bukan dari Sesar Opak

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 12 November 2015 14:47 WIB

Letak posisi pusat gempa Yogyakarta, 11 November 2015. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyanto, mengatakan potensi gempa yang lebih besar pascagempa Yogyakarta pada Rabu, 11 November 2015, tidak bisa diprediksikan. "Belum bisa diprediksi, paling tidak saya tidak bisa memprediksinya," katanya saat dihubungi, Kamis, 12 November 2015.

Menurut Widiyanto, gempa di Yogyakarta kemarin berbeda dengan gempa yang terjadi pada 2006. "Kalau yang terjadi di sesar Opak itu adalah aftershocks dari gempa pada 2006," ujarnya.

"Kalau gempa kemarin itu tidak ada hubungannya atau tidak berhubungan langsung dengan gempa-gempa di sesar Opak (patahan sepanjang 40 kilometer di daerah Bantul). Ini kejadiannya di laut akibat aktivitas subduksi lempeng Samudera Hindia," katanya.

Terkait dengan rentetan gempa beberapa waktu terakhir, di Mandailing Natal, Alor, dan Yogyakarta, ia mengatakan gempa dengan magnitudo di bawah 6 memang sering terjadi di wilayah Indonesia. Tapi, menurut dia, gempa-gempa tersebut belum tentu berhubungan. "Gempa satu dengan yang lain tidak mesti berhubungan," ucapnya.

Ia mengatakan siklus gempa besar di Sumatera dengan magnitudo 9 berlangsung 150 tahunan. Di daerah Kanto, Jepang, siklusnya sekitar 100 tahunan.

Ia mengatakan gempa dengan magnitudo 5,6 SR termasuk gempa yang kecil jika dibandingkan dengan gempa Sumatera pada 2004. "Tetapi bukan berarti skala 5,6 tidak bisa merusak. Kalau sumbernya dangkal dan terjadi di bawah tanah, tentu akan sangat berbahaya," katanya.

Gempa kembali dirasakan warga Yogyakarta pada Rabu, 11 November 2015. Guncangan terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Gempa itu berpusat di selatan Pulau Jawa berjarak 120 kilometer barat daya Bantul dengan kedalaman 93 kilometer.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

52 menit lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

17 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

2 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

3 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya