Musim Hujan, Longsor dan Banjir Bandang Intai Jawa Barat

Reporter

Selasa, 10 November 2015 21:06 WIB

Ruas jalan yang longsor belum diperbaiki di kawasan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat, 29 Juni 2015. Ruas mudik jalur tengah mulai Tanjungsari, Pamulihan, dan Cadas Pangeran menjadi titik kemacetan dan rawan kecelakaan karena aktivitas pasar serta jalanan bergelombang, sempit, dan berkelok dengan turunan curam. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, sejumlah daerah berpotensi menghadapi bencana banjir, longsor, hingga banjir bandang memasuki musim hujan ini. “Untuk sekarang ini yang harus diantisipasi itu tanah longsor dan gerakan tanah, yang akhirnya jadi banjir bandang,” kata dia di Bandung, Selasa, 10 November 2015.

Haryadi beralasan, di wilayah pedesaan di Jawa Barat banyak yang sudah tidak lagi memelihara saluran air. “Dulu pengelolaan air memakai tekni terjunan, sekarang tidak. Air menggenang, jenuh, jebol, masuk ke sawah, akhirnya ke pemukiman. Hal-hal seperti ini tidak boleh diabaikan,” kata dia.

Menurut Haryadi, daerah yang memiliki lahan kritis, yang minim pepohonan berakar kuat, dengan kemiringan tinggi yang berpotensi mengalami banjir bandang. Saat ini sudah terjadi longsor kecil yang sudah korban di sejumlah daerah di Jawa Barat. “Potensi banjir bandang ada di beberapa kabupaten/kota seperti di Garut dan Tasikmalaya, tapi sifatnya parsial,” kata dia.

Haryadi mengklaim, tiap daerah sudah mengetahui titik-titik rawan bencanan di tempatnya masing-masing. Dia mencontohkan, titik rawan banjir misalnya belum berubah, berada di wilayah Bandung selatan dan Pantura.

Menurut Haryadi, saat ini mayoritas daerah di Jawa Barat belum memasuki musim hujan. “Cuma hujan sudah turun, parsial, belum merata di beberapa daerah,” kata dia.

Kendati demikian, semua daerah di Jawa Barat sudah diminta siaga menghadapi kemungkinan bencana alam. “Kekuatan kabupaten/kota sekarang masih di hitung dan dilaporkan pada kita, kekurangannya apa? Kelamahannya apa? Ini harus digenjot,” kata Haryadi.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta semua daerah agar mempersiapkan pengurangan potensi bencana. “Yang selama ini berpotensi bencana, diantisipasi, andaikan terjadi hujan deras dan lain sebagainya. Kedua, mempersiapkan bila terjadi bencana, pertolongan pertama, masalah kesehatan, logsitik,” kata dia di Bandung, Selasa, 10 November 2015.

Deddy mengatakan, semua daerah dimintanya sudah siaga menghadapi potensi bencana yang mengancam memasuki musim hujan ini. “Kalau di daerah yang rawan longsor, begitu hujan, ungsikan dulu masyarakatnya. Setiap daerah harus mengenali potensi bencananya, kecuali puting beliung gak ketahuan kapan, kebakaran juga gak ketahuan kapan. Tapi kalau banjir, longsor, itu sudah ada titik-titik yang bisa di deteksi,” kata dia.

Ani Hanifah dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung mengatakan, lembaganya masih menunggu data perhitungan curah hujan yang masuk hingga beberapa pekan ke depan untuk memastikan masuknya musim hujan di tiap daerah. “Satu daerah sudah memasuki awal musim hujan kalau setiap dasarian (sepulu hari) intensitas hujannya rata-rata sudah lebih dari 50 milimeter, diikuti dua dasarian berikutnya di atas 50 milimeter,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 9 November 2015.

Ani mencontohkan, di sejumlah daerah di Bandung Raya misalnya hujan sudah mulai turun nyaris setiap hari dalam beberapa hari terkahir. Pada pencatatan intensitas di pos pemantauan hujan BMKG di Bandung Raya misalnya, intensitas hujan yang tercatat kemarin tertinggi di wilayah Soeang Kabupaten Bandung yang seharinya bisa menembus 101 milimeter, disusul wilayah Lembang 93 milimeter. “Intensitasnya sudah melebihi 50 milimeter, tapi kita belum bisa katakan itu awal musim hujan. Kita harus melihat dulu dasarian berikutnya,” kata dia.

Kendati demikian, BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrim terjadi saat peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan. “Bisa terjadi angin kencang dan hujan lebat,” kata Ani. Dia mengingatkan ancaman potensi longsor justru terjadi saat hujan lebat, apalagi setelah dipapar kemarau panjang.

Menurut Ani, setiap daerah di Jawa Barat berbeda waktunya untuk awal masuk musim hujannya. Pantauan BMKG misalnya, mayoritas daerah di Jawa Barat bagian selatan dan tengah sudah melaporkan terjadinya hujan nyaris setiap hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara di Jawa Barat bagian utara baru memasuki peralihan musim menuju awal musim hujan.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

16 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

21 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

1 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

9 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

14 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

18 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya