Organisasi Jurnalis Kecam Kasus Teror Wartawan di Lumajang  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 9 November 2015 16:44 WIB

Seorang jurnalis membawa poster saat aksi solidaritas terkait teror terhadap tiga jurnalis televisi di Lumajang di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, 9 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi – Sebanyak 20 jurnalis gabungan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas atas teror yang dialami tiga wartawan di Lumajang. Mereka meminta awak media lebih berhati-hati saat meliput konflik sumber daya alam.

Aksi tersebut mereka lakukan di depan markas Polres Banyuwangi, Jalan Brawijaya, Senin siang, 9 November 2015. Para wartawan meletakkan perlengkapan mereka, seperti video, kamera, alat tulis, tas, dan kartu tanda pengenal. Mereka kemudian berorasi sambil membentangkan poster kecaman.

Kordinator aksi, Enot Sugiharto, mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur mengusut teror terhadap wartawan Lumajang. Kepolisian juga dinilai tak pernah mengungkap dalang atau pelaku kekerasan terhadap jurnalis. “Ada delapan jurnalis dibunuh sejak 1996. Hingga sekarang, tak terungkap siapa dalang pembunuhnya,” kata Enot dari IJTI Tapal Kuda.

Enot mengatakan bila dalang sesungguhnya tak ditangkap, berarti polisi gagal memberikan rasa aman bagi jurnalis. Hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 yang menjadi penjamin kemerdekaan pers di Indonesia.

Hermawan mengatakan jurnalis harus memiliki kepekaan bila meliput daerah konflik. Produk pemberitaan, kata dia, harus berimbang dan lebih banyak mengungkap penyebab konflik beserta dampaknya agar mencerahkan publik serta pengambil kebijakan. ” Jurnalis yang tidak peka hanya akan menghasilkan pemberitaan yang provokatif dan memperbesar konflik,” kata Kordinator AJI Jember di Banyuwangi ini.

Apalagi Jawa Timur punya potensi konflik sumber daya alam yang besar. Dari data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), jumlah konflik agraria di Jawa Timur pada 2014 sebanyak 44 kasus. Jumlah konflik tersebut tertinggi nomor dua setelah Sumatera.

Potensi konflik juga berasal dari banyaknya izin pertambangan di Jawa Timur. Data dari ESDM Jawa Timur, ada 230 izin usaha eksploitasi pertambangan dan 518 wilayah izin usaha pertambangan. Kawasan-kawasan pertambangan tersebut, kata Hermawan, rentan berkonflik dengan masyarakat yang ujung-ujungnya bisa berdampak pada keselamatan jurnalis.

Hermawan menambahkan, jurnalis harus memegang kuat undang-undang pers dan kode etik jurnalistik dalam peliputan di daerah konflik. “Melanggar kode etik semakin besar peluangnya jurnalis menjadi korban kekerasan,” kata dia.

Di akhir aksi, Kepala Bagian Operasional Polres Banyuwangi Komisaris Sudjarwo berjanji akan mengungkap tuntas kasus kekerasan terhadap jurnalis apabila terjadi di Banyuwangi. “Sejauh ini kami belum pernah menerima laporan ada jurnalis Banyuwangi yang mendapatkan kekerasan,” katanya.

Pada Sabtu 7 November 2015, tiga wartawan Lumajang, yakni Wawan Sugiarto (TVONE) atau Iwan, Ahmad Arif Ulinuha (JTV), dan Abdul Rohman (Kompas TV) mendapat teror lewat SMS akan dibunuh karena memberitakan pertambangan pasir di Lumajang.




IKA NINGTYAS


Berita terkait

7 Keindahan Alas Purwo di Banyuwangi Beserta Sejarah dan Aksesnya

28 Oktober 2023

7 Keindahan Alas Purwo di Banyuwangi Beserta Sejarah dan Aksesnya

Alas Purwo memiliki banyak objek wisata yang menarik dengan keindahan alamnya yang memikat.

Baca Selengkapnya

Takjil dan Menu Buka Puasa Khas Banyuwangi: Jenang Bedil, Buah Krai, dan...

22 April 2022

Takjil dan Menu Buka Puasa Khas Banyuwangi: Jenang Bedil, Buah Krai, dan...

Dari Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat sejumlah takjil dan menu buka puasa yang khas, enak, sekaligus unik.

Baca Selengkapnya

PDIP Jadikan Blusukan Pilkada Jatim Ajang Promosi Bakal Caleg

5 Mei 2018

PDIP Jadikan Blusukan Pilkada Jatim Ajang Promosi Bakal Caleg

Bakal caleg Bayuwangi dari PDIP harus mendatangi 500 rumah warga untuk memangkan calon gubernur-wakil gubernur yang didukung partainya.

Baca Selengkapnya

Ke Banyuwangi, Kartika Soekarno Bicara Kualitas Guru

20 Maret 2018

Ke Banyuwangi, Kartika Soekarno Bicara Kualitas Guru

Melalui yayasannya, KSF, Kartika Soekarno ingin meningkatkan kapasitas para Guru di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Gelar Parade Balaganjur dan Ogoh-ogoh

5 Maret 2018

Banyuwangi Gelar Parade Balaganjur dan Ogoh-ogoh

Di belakang ogoh-ogoh terdapat barisan balaganjur yang mengiringi. Seluruhnya terdapat 45 grup balaganjur.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terus Berprestasi, Ini Janji Hadiah dari Sri Mulyani?

2 Maret 2018

Banyuwangi Terus Berprestasi, Ini Janji Hadiah dari Sri Mulyani?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) berkunjung ke Mal Pelayanan Publik dalam rangkaian kunjungannya ke Banyuwangi, Jumat, 2 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Menteri Pariwisata Resmikan Rute Baru Citilink Jakarta-Banyuwangi

20 Februari 2018

Menteri Pariwisata Resmikan Rute Baru Citilink Jakarta-Banyuwangi

Penerbangan langsung rute baru Jakarta melalui bandara Soekarno Hatta ke Banyuwangi ini menggunakan pesawat Boeing B-735 berkapasitas 120 penumpang.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Tahun, Muhaimin Iskandar Pelesiran di Banyuwangi

28 Desember 2017

Libur Akhir Tahun, Muhaimin Iskandar Pelesiran di Banyuwangi

Muhaimin Iskandar ajak keluarga besarnya berlibur ke Banyuwangi pada libur akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Bandara Banyuwangi, PT Angkasa Pura II Investasi Rp 300 Miliar

22 Desember 2017

Bandara Banyuwangi, PT Angkasa Pura II Investasi Rp 300 Miliar

PT Angkasa Pura II (Persero) menginvestasikan Rp 300 miliar untuk pengembangan Bandara Banyuwangi pada 2018.

Baca Selengkapnya

Libatkan Apoteker, Driver Gojek Dilatih Antar Obat ke Warga Miskin

15 Desember 2017

Libatkan Apoteker, Driver Gojek Dilatih Antar Obat ke Warga Miskin

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberi layanan pengfantaran obat ke pasien bekerja sama dengan Gojek.

Baca Selengkapnya