40 Hari Salim Kancil Tewas, Ini 11 Poin Perdamaian  

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 7 November 2015 06:24 WIB

Sejumlah aktivis Solidaritas Untuk Salim Kancil dan Tosan melakukan aksi teatrikal di depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Oktober 2015. Aksi solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan ini sebagai salah satu bentuk solidaritas terhadap perjuangan warga dalam mempertahankan lingkungan dan ruang hidupnya. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Lumajang - Peringatan 40 hari meninggalnya Salim Kancil diwarnai dengan penandatanganan kesepakatan Resolusi Lumajang Damai, Jumat, 6 November 2015.

Resolusi tersebut berisi sebelas poin yang diserahkan oleh Abdul Hamid, Tosan, dan Rosyid kepada Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati Lumajang As'at Malik, dan anggota Panitia Khusus Pertambangan DPRD Jawa Timur Thoriqul Haq.

Dari sebelas poin resolusi damai tersebut, beberapa di antaranya jaminan proses hukum secara adil, menyeluruh, dan tuntas seakar-akarnya sehingga peristiwa itu tidak terulang kembali. Poin lainnya tentang komitmen untuk memproses secara hukum potensi kerugian negara akibat praktek illegal mining dan portal pungutan liar di Lumajang. Poin ketiga ihwal kajian untuk menetapkan semua wilayah pesisir selatan sebagai wilayah konservasi dan kawasan terlarang penambangan.

Beberapa poin lainnya terkait dengan pemulihan kawasan pesisir, pencegahan dan penanganan konflik, serta jaminan kerukunan warga. Resolusi damai itu dibacakan Rosyid di hadapan Musyawarah Pimpinan Daerah Lumajang serta Wakil Gubernur Saifullah Yusuf.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, diharapkan kegiatan penambangan pasir ke depan dilakukan secara sehat. "Penambangan hanya dilakukan di sungai. Kalau di pesisir, warga keberatan," katanya. Gus Ipul mengatakan saat ini merupakan masa transisi perizinan dari sebelumnya bupati atau wali kota kemudian menjadi kewenangan gubernur.

Gus Ipul juga mengatakan penambangan pasir Lumajang yang bisa mulai dilakukan pertama untuk memenuhi kebutuhan Lumajang dulu. "Kedua untuk industri dari pasir, sehingga ada nilai tambah," ujarnya.

Setelah keduanya terpenuhi, perlu diperhatikan pula untuk memenuhi kebutuhan pasir daerah lain. "Perlu dukungan pasir Lumajang untuk pembangunan jalan tol dan daerah lain," tutur Gus Ipul.

Dengan disepakatinya resolusi damai tersebut, ada keinginan untuk cooling down dan menurunkan tensi konflik. "Ada upaya semua kelompok untuk memperbaiki hubungan. Hilangkan curiga, dendam. Upaya rekonsiliasi tersebut sudah dimulai," ucapnya. Ipul juga mengatakan Pangdam V Brawijaya beserta Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur sangat memperhatikan persoalan ini. "Keduanya concern untuk mendorong kehidupan tenang dan damai," katanya.

Berdasarkan materi resolusi yang diterima Tempo, resolusi damai tersebut disusun berdasarkan kondisi kehidupan masyarakat di Desa Selok Awar-awar yang berada dalam kondisi traumatik dan rasa tidak aman setelah tragedi Salim Kancil. Tragedi tersebut juga berdampak secara luas di Kabupaten Lumajang, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah potensi aksi balas dendam dari kedua belah pihak sehingga perlu adanya upaya rekonsiliasi. Penambangan pasir itu juga berdampak pada rusaknya lingkungan.

DAVID PRIYASIDHARTA


Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

18 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

21 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya