Lahan Kopi di Sleman Menipis  

Reporter

Senin, 2 November 2015 04:34 WIB

Ilustrasi tanaman kopi. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO , Sleman - Tanaman kopi di lereng Gunung Merapi kini tinggal 100 hektar saja. Padahal sebelum erupsi 2010, ada sedikitnya 600 hektare berada di Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Setiap tahun, ada pemulihan di lokasi terdampak erupsi. Pada 2014 sudah ditanami lagi seluas 60 hektare dengan penanaman sebanyak 40 ribu benih. Pada 2015, ada 10 hektar pemulihan lahan kopi di Kecamatan Pakem dan Cangkringan (Petung).

"Bagaimanapun harus ada pemulihan tanaman kopi," kata Widi Sutikno, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman, di Festival Kopi Merapi di Lapangan Petung, Kepuharjo, Ahad, 1 November 2015.

Jenis kopi yang ditanam di lereng Merapi itu rata-rata adalah jenis arabika. Jenis kopi ini hanya bisa ditanam di daerah dataran tinggi 1.000 meter di atas permukaan laut.

Namun di lokasi lain, seperti di Kecamatan Turi dan Pakem, ditanami kopi jenis robusta. Namun luas lahan masih kalah jauh dibandingkan dengan di Petung. Di Kecamatan Turi, lokasi lahan kopi ada di Girikerto dan Wonokerto. Sedangkan, di Kecamatan Pakem berada di Kaliurang timur.

Jumlah total lahan kopi di Sleman hanya ada 235 hektare saja. Namun setiap tahun akan ada pemulihan lahan dengan penanaman bibit kopi yang didapat dari Jember Jawa Timur.

"Untuk tanaman kopi juga harus disediakan pohon penuduh, seperti sengon dan gliricidia," kata Widi.

Denny Neilment, penyelenggara Festival Kopi Merapi menyatakan, ada sedikitnya 20 peserta yang ikut dalam acara yang menyediakan kopi gratis ini. Kopi dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan dan pengunjung bisa mencicipi berbagai macam kopi. Selain itu, juga ada penanaman bibit kopi sebanyak 100 pohon di Petung.

"Jika menjaga kualitas kopi, ekonomi para petani kopi juga terangkat," kata dia yang juga pemilik Kedai Kopi Espresso Bar itu.

Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Syafruddin menyatakan, banyak macam kopi dari setiap daerah dan mempunyai ciri khas rasa yang berbeda-beda. Bahkan seperti kopi dari Gayo yang dicampur madu bisa menghasilkan rasa seperti minuman wine.

Khusus soal kopi di lereng Merapi, ia berharap kuantitasnya semakin banyak. Ia siap mengekspor kopi yang khas ini. Selain kuantitas, kualitas kopi juga harus dijaga supaya rasanya khas dan nikmat.

"Kalau kuantitasnya banyak dan kualitasnya bagus, maka siap diekspor " kata dia.

Harga kopi Merapi yang sudah siap seduh kualitas premium mencapai Rp 250 ribu per kilogram. Namun jika dijual basah hanya Rp 6.000 per kilogram.

Untuk mendapatkan kualitas kopi yang premium, dibutuhkan biji kopi yang bagus. Pemilahan biji kopi juga diperhatikan kebersihannya. Cara mengolah kopi juga mempengaruhi rasa dan harga.




MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

6 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

38 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

53 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

54 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

56 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya