Polisi Luwu Timur Tangkap Penganut Ajaran Radikal

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 23:06 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Malili - Aparat Kepolisian Resor Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menangkap delapan orang yang diduga penganut ajaran radikal di Wisma Sumber Urip, yang terletak di Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Mereka mengaku berasal dari Jawa.


Delapan orang itu adalah Arif Mujianto, Triono, Muhammad Mutohar, Muhlis, Sultan Agung, Heri, Muhammad Toha, dan Heri Suprianto. Polisi juga memeriksa barang bawaan mereka. Di antaranya telepon seluler, yang di dalamnya terdapat pesan singkat berupa ajakan mengikuti salah satu ajaran radikal. Ada pula tiga flashdisc yang berisi file ajaran radikal.


“Pemeriksaan terhadap mereka masih terus kami kembangkan untuk mengetahui hubungannya dengan jaringan terorisme,” kata Kepala Polres Luwu Timur Ajun Komisaris Besar Muhammad Alfian Hidayat, Senin, 26 Oktober 2015.


Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Luwu Timur Ajun Komisaris Nur Adnan Saleh menjelaskan penangkapan terhadap delapan orang, yang dilakukan Minggu, 25 Oktober 2015, itu saat dilakukan pengintaian di Wisma Sumber Urip. Di tempat itu diduga sedang berlangsung pesta sabu-sabu. Namun, yang ditemukan sekelompok orang yang dicurigai sebagai penganut ajaran radikal.


Menurut Nur, dalam pemeriksaan mereka mengatakan datang ke Sulawesi Selatan guna merekrut orang-orang yang bersedia menjadi anggota koperasi syariah yang mereka dirikan. Namun, pengakuan seperti itu belum bisa dipercaya sepenuhnya.


Advertising
Advertising

Nur menjelaskan, Luwu Timur merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang rawan disusupi gerakkan terorisme, yang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Letak Luwu Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Morowali dan Kabupaten Poso, Sulawesi tengah.


Polres Luwu Timur memasang portal dan mendirikan pos pengamanan di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Tujuannya untuk mempersempit gerakan pelaku terorisme yang ingin masuk ke Sulawesi Selatan melalui Luwu Timur. Setiap orang yang melintas wajib diperiksa.


Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, sejumlah kasus yang berkaitan dengan gerakkan radikal diungkap di kawasan Luwu Raya. Salah seorang anak buah Santoso, tokoh terorisme Poso, pernah ditembak mati oleh aparat Detasemen Khusus 88 di Luwu Timur.


Selain itu, pada petengahan September lalu, anggota Koramil Masamba, Luwu Utara, Sersan Kepala Muhammad Abdi, menangkap Rizal Yusab, 37 tahun, yang diduga menjadi pengikut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).


Di rumah Rizal di Dusun Pasar Selatan, Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Masamba, ditemukan sejumlah barang yang berkaitan dengan ISIS. Di antaranya tirai bambu yang dihiasi lambang ISIS dipasang di teras rumah Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Luwu Utara itu.


Ditemukan pula keping VCD di handycamnya, 7 dokumen gerakkan Mujahidin Khilafah Al Baghdadi, 1 buku catatan pribadi terkait ISIS, baju dan celana loreng.


Rizal kemudian diserahkan ke Polres Luwu Utara. Namun, setelah menjalani pemeriksaan selama tiga hari, Rizal dilepas. “Belum ditemukan indikasi yang kuat keterkaitannya dengan ISIS,” ujar Kepala Polres Luwu Utara, Ajun Komisaris Besar Muhammad Endro. Namun, aktivitas Rizal tetap dalam pengawasan.


Pada Mei lalu, lima orang yang berasal dari Kabupaten Luwu ditangkap di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, saat akan terbang menuju Malaysia. Mereka adalah Harianto Sultan Lamadu, Siti Hajar Mustafa, Zaid Toha Fauzan, Murniati Mappa Lebu, dan Andi Muadz Mustafa.


Mereka tercatat sebagai warga Desa Kariako, Kecamatan Ponrang Selatan. Namun sejak 2013 bermukim di Kalimantan Utara. Lima orang itu bergabung dengan ISIS atas ajakan kerabatnya, Rudiansyah, 31 tahun, yang merupakan buronan Interpol dalam kasus terorisme. Rudiansyah juga pernah bermukim di Kalimantan Utara.


HASWADI





Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.

Baca Selengkapnya

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

9 Agustus 2021

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Polres Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap di sepanjang Jalan Mangunsarkoro, menjelang keputusan soal nasib PPKM.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya