Habitat Terganggu, Jumlah Pesut Mahakam Tinggal 86 Ekor  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 26 Oktober 2015 19:40 WIB

Pesut Mahakam terjaring nelayan di perairan Loa Aji, anak Sungai Mahakam, Kaltim. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi mamalia air pesut Sungai Mahakam diperkirakan hanya tersisa 86 ekor di sejumlah muara sungai terpanjang di Kalimantan Timur ini. Habitat satwa langka dilindungi ini makin terancam seiring kian padatnya jalur lintas ponton batu bara yang rutin berlalu-lalang di sepanjang Sungai Mahakam.“Masih tersisa sebanyak 86 ekor satwa pesut di Sungai Mahakam,” kata perwakilan Yayasan Rasi, Danielle Kreb di Balikpapan, Senin 26 Oktober 2015.

Danielle mengatakan ada enam zona inti yang menjadi habitat alam satwa pesut di Sungai Mahakam yakni Muara Pahu, Muara Kedang Kepala, Muara Kedang Rantau, Muara Pela dan Muara Muntai. Enam muara di Sungai Mahakam ini kaya berbagai jenis ikan yang menjadi makanan satwa pesut. “Lokasi muara selalu ada pusaran air dimana menjadi tempat berkumpulnya ikan ikan,” papar wanita berdarah Belanda ini.

Namun saat ini hanya tersisa tiga lokasi zona inti habitat pesut yaitu di Muara Kedang Rantau, Muara Muntai dan Muara Pela. Menurut Danielle tiga muara lainnya sudah menjadi jalur lintas lalu-lalang kapal ponton perusahaan batu bara yang memiliki izin konsesi pertambangan di Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.“Pesut sepertinya stres dengan keberadaan mesin-mesin kapal sehingga mereka pergi,” tuturnya.

Itu terbukti saat satwa pesut kembali ke habitat alamnya di Muara Sungai Kedang Kepala. Pesut-pesut ini kembali berselang beberapa minggu setelah Pemprov Kalimantan Timur mencabut izin analisis mengenai dampak lingkungan distribusi kapal batu bara melintasi Muara Sungai Kedang Kepala. “Pemprov Kaltim mencabut izin amdal perusahaan batu bara selama 1,5 bulan dan satwa pesutnya kembali di Muara Sungai Kedang Kepala,” kata Danielle.

Namun saat ini satwa pesut kembali menghilang dari habitat alamnya di Muara Sungai Kedang Kepala. Danielle menduga hilangnya mereka ada kaitannya dengan beroperasinya kembali aktivitas kapal batu bara di Muara Sungai Kedang Kepala.“Sekarang kapal-kapal sudah beroperasi kembali di wilayah situ dan berpengaruh terhadap kelangsungan pesut,” ujar Danielle.

Aktivis Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Merah Johansyah menyebutkan pemerintah kembali memperbolehkan kapal-kapal batu bara melintasi Muara Sungai Kedang Kepala. “Kawasan ini merupakan habitat alam mamalia air pesut Mahakam,” sesalnya.

Merah mengaku kecewa sikap Pemerintah Kalimantan Timur yang mengizinkan kembalinya aktivitas kapal-kapal pengangkut batu bara di lokasi habitat pesut. Dia menduga ada kesepakatan kotor sehingga pemerintah kembali mengizinkan aktivitas kapal batu bara di wilayah Muara Kedang Kepala ini.

SG WIBISONO

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jembatan Mahakam IV Dikebut Agar Rampung Tahun Ini

28 Agustus 2018

Pembangunan Jembatan Mahakam IV Dikebut Agar Rampung Tahun Ini

Pembangunan Jembatan Mahakam IV terus dikebut pengerjaannya dan diyakini bakal rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kaltim Siap Tambah Populasi Sapi, Targetkan 2 Juta Ekor

20 Juli 2018

Kaltim Siap Tambah Populasi Sapi, Targetkan 2 Juta Ekor

Kalimantan Timur memiliki program populasi dua juta sapi yang masuk prioritas pembangunan daerah.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kalimantan Timur Resmikan Upah Minimum 2018 Rp 2,54 Juta

31 Oktober 2017

Pemprov Kalimantan Timur Resmikan Upah Minimum 2018 Rp 2,54 Juta

Gubernur meyakini seluruh pengusaha akan menerima UMP Kaltim 2018 dan berharap tidak ada yang melanggar putusan itu.

Baca Selengkapnya