Kabut Asap, Bupati Barito Kuala: Sudah Tradisi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 24 Oktober 2015 11:14 WIB

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Hasanuddin Murad, menganggap sepele persoalan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di daerahnya. Sebab, kabut asap sudah kerap ia rasakan saat berusia 10 tahun pada 1967. Saat itu, kata Murad, masyarakat tidak mempersoalkan kabut asap pekat yang selalu berulang saban tahun.

“Sekarang masyarakat ramai mempersoalkan kabut asap karena desakan internasional. Dulu tahun 1967, jarak pandang cuma 2 meter, tapi saya biasa saja. Bahkan saya tidak pernah pakai masker, memang sudah tradisi kabut asap ini,” kata Hasanuddin Murad kepada Tempo di Banjarmasin, Sabtu 24 Oktober 2015.

Masyarakat yang mempersoalkan kabut asap, kata dia, sejatinya pararel dengan tingginya kesadaran warga terhadap kesehatan. Ia mengklaim, warga Barito Kuala yang menderita ISPA tidak banyak. Meski menganggap ringan kabut asap, Bupati Murad tetap meyediakan layanan kesehatan gratis bagi korban kabut asap.

“Artinya masyarakat semakin sadar terhadap kesehatannya. Saya gratiskan pengobatan bagi warga yang terpapar asap, asalkan bisa menunjukkan KTP Barito Kuala. Kami sudah anggarkan pengobatan ini untuk warga Barito Kuala yang tidak terdaftar BPJS Kesehatan,” Murad menambahkan.

Bupati dua periode ini memastikan, tidak ada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membakar kawasan konsesi. Alasannya, Pemkab Barito Kuala tidak mengeluarkan lagi izin kawasan bagi perusahaan sawit. Kebakaran di Barito Kuala, kata dia, mayoritas di lahan milik warga yang bermaksud membuka lahan pertanian baru. “Itupun hanya sebagian saja. Misalkan ada yang punya 10 hektare, tidak semua terbakar. Perusahaan sawit enggak ada.”

Pemkab Barito Kuala juga belum berencana menyediakan lokasi evakuasi untuk korban kabut asap asal Palangkaraya. Barito Kuala memang kabupaten perbatasan antara Kalimantan Tengah dan Selatan. Khusus upaya pemadaman api, Bupati Murad sudah mengalokasikan anggaran tak terduga untuk BPBD. Sayangnya, ia mengaku lupa berapa miliar duit APBD yang masuk nomenklatur anggaran tak terduga ini. Saat ini, pihaknya terus berupaya memadamkan titik api di kawasan Barito Kuala.

Mengutip rekapitulasi penderita ISPA Kalimantan Selatan periode Januari – September 2015, ada 32.656 jiwa penderita ISPA di Kabupaten Barito Kuala. Di Kalsel, jumlah ini urutan ke-2 setelah Kota Banjarmasin sebanyak 73.693 jiwa penderita ISPA. Secara umum di periode yang sama, penderita ISPA di Kalsel tercatat 289.334 orang. Namun, apabila dihitung mulai Juli – September 2015, berdasarkan puncak kemarau dan kebakaran hutan, penderita ISPA di Barito Kuala sebanyak 12.169 jiwa. Sementara jumlah penduduk Barito Kuala sebanyak 293.634 orang.

Prakirawan BMKG Bandara Syamsudin Noor, Riza Arian, mengatakan satelit Terra dan Aqua menemukan 173 titik panas di Kalimantan Selatan, Sabtu pagi 24 Oktober 2015. Titik panas tersebar di Kabupaten Kotabaru sebanyak 64 titik, kabupaten Banjar 22 titik, dan Barito Kuala 20 titik panas. Adapun temperatur maksimal 37 derajat celcius, kelembaban udara 37 - 97 %, kecepatan angin 9 - 30 km/jam, dan tinggi gelombang selatan Kalimantan 1,5 – 3 meter.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya