Tragedi Gunung Lawu, Dua Korban Selamat Masih Diisolasi

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 23:03 WIB

Personel TNI memotret kebakaran menggunakan kamera handphone di kawasan hutan Gunung Lawu, sisi Magetan, Jawa Timur, 22 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Ngawi - Dua korban yang mengalami luka bakar akibat kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Ahad, 18 Oktober 2015, dikabarkan masih dirawat secara intensif di rumah sakit.


Mereka adalah Novi Isti Wanti, 15 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Selain itu, Eko Nurhadi, 35 tahun, warga Desa Brongol, Kecamatan Karangjati, Ngawi yang dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya. "Keduanya masih dirawat di ruang isolasi," kata Sumarni, 56 tahun, bibi Novi ditemui Tempo di Ngawi, Jumat sore, 23 Oktober 2015.

Kabar tentang perawatan Novi dan Eko, ia melanjutkan, disampaikan pihak keluarga yang menunggu di rumah sakit melalui sambungan telepon seluler, Jumat pagi. Sesuai informasi tersebut, kedua korban yang masih keluarga itu harus menjalani operasi plastik tahap kedua.

"Luka bakarnya 50 persen di bagian lengan, kaki, dan muka. Untuk kondisi Novi berangsur membaik dan keluarga sudah bisa masuk ruang perawatan secara bergantian," ujar Sumarni.


Selain pengawasan di ruang isolasi tak lagi ketat, Sumarni menuturkan, Novi sudah bisa diajak bicara dan dapat mengunyah makanan. Adapun korban Eko belum bisa dilihat dari jarak dekat lantaran kondisinya belum sebaik Novi. "Jari kedua tangannya belum bisa digerakkan," ucap kakak kandung Sumiyatun, istri Sumarwan, 45 tahun. Sumarman juga ayah Novi.

Sumarwan merupakan salah satu korban tewas akibat tragedi kebakaran Gunung Lawu. Dalam kejadian itu juga menewaskan Rita Septi Hurika, 21 tahun, asal Ngawi (keponakan Sumarwan); Nanang Setia Utama, 16 tahun, asal Ngawi (anak sulung Sumarwan); Awang Feri Frandika, 25 tahun, warga Ngawi (kekasih Rita).

Tragedi Gunung Lawu juga menewaskan dua warga Jakarta. Mereka adalah Joko Prayitno, 31 tahun, Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Selain itu, Kartini, 29 tahun, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Adapun satu korban lainnya belum diketahui identitasnya secara pasti. Sebab, tubuhnya hangus terbakar dan untuk mengidentifikasinya tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur harus melakukan uji DNA. Tes DNA itu membutuhkan paling lama dua pekan.


NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya