Helikopter Waterbombing Batal Terbang Akibat Asap Pekat

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 21:31 WIB

Suasana Sungai Kahayan yang berselimut kabut asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menemukan bahwa dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Riau. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, PEKANBARU -Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti Riau. Bukan hanya mengganggu penerbagan komersil di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Operasi pemadaman api lewat udara menggunakan helikopter waterbombing dan modifikasi cuaca terhambat. Jarak pandang menurun hingga 200 meter.

"Asap pekat sekali, kami tidak bisa terbang memadamkan api dengan helikopter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger, kepada Tempo, Jumat, 23 Oktober 2015.

Menurut Edwar pemadaman lewat udara sebenarnya menjadi andalan kegiatan mitigasi dan pemadaman di Riau, Lantaran satgas darat kesulitan menjangkau daerah titik panas yang kebanyakan jauh di dalam hutan. Namun jarak pandang hanya 200 meter sangat tidak memungkinkan untuk melakukan pemadaman lewat udara sehingga helikopter pemadam tidak dapat bekerja.

Maka lanjut Edward, tim pemadam terpaksa menambah kekuatan personil untuk pemadaman di darat. Sebanyak 50 personil Manggala Agni ditambah memadamkan api di kawasan Rimbo Panjang, Kampar dan 150 personil digeser ke Pelalawan. "Kami tambah kekuatatan untuk pemadaman lewat darat," ujarnya.

Edwar mengatakan, sudah dua hari helikopter pemadam tidak dapat terbang akibat asap pekat sehingga menghambat proses mitigasi dan patroli bekas lahan terbakar. Alhasil titik panas kembali bermunculan di beberapa wilayah Riau. "Kebanyakan titik api kembali muncul di lahan yang pernah terbakar," katanya.

Edwar mengaku, kemunculan titik api beberapa hari belakangan ini lantaran satgas udara tidak dapat bekerja dengan maksimal akibat asap pekat kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi. Asap pekat membuat helikopter tidak dapat terbang sehingga kawasan bekas lahan terbakar tidak terpantau lalu kembali menyala.


RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Kemenag Sebut Larangan Perayaan Natal di Desa Merbau Riau Sudah Dicabut

25 Desember 2023

Kemenag Sebut Larangan Perayaan Natal di Desa Merbau Riau Sudah Dicabut

Kemenag membenarkan adanya surat larangan merayakan Natal di Desa Merbau, Kabupaten Pelalawan, Riau. Namun surat itu sudah dicabut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya