Tangkap Dewie Yasin Limpo, KPK Sita Rp 1,7 Miliar

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 21 Oktober 2015 17:19 WIB

Dewie Yasin Limpo. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyita duit Sin$ 177.700 atau sekitar Rp 1,74 miliar dalam operasi tangkap tangan politikus Hanura, Dewie Yasin Limpo. Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi Sapto Pribowo, menjelaskan bahwa penangkapan Dewi diawali dengan digulungnya enam orang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, pada Selasa sore kemarin.

"Sekitar pukul 17.45 WIB di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, tim penyelidik dan penyidik KPK telah melakukan tangkap tangan sejumlah enam orang," kata Johan di di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Oktober 2015.

Mereka adalah RB, IR, SET (seorang pengusaha), DEV (seorang ajudan), HAR (pengusaha), dan seorang supir mobil sewaan. Operasi tangkap tangan, kata Johan, dilakukan setelah ada serah terima antara SET dan HAR kepada RB. Menurut Johan, penangkapan berlokasi di sebuah rumah makan. "(Pada saat mereka) keluar, tim melakukan penangkapan," ujar Johan.

Di tempat kejadian perkara ini, KPK menemukan uang dalam bentuk dolar Singapura, sejumlah in$ 177.700 atau sekitar Rp 1,74 miliar. Uang itu dibungkus dalam amplop coklat yang dimasukkan ke plastik warna putih.

Menurut Johan, selain uang dalam bentuk dolar Singapura, petugas KPK juga menyita sejumlah dokumen dan telepon genggam.

Selepas itu, sekitar pukul 19.00 WIB, KPK menangkap nama Dewie Yasin Limpo dan BWH, yang diduga sebagai staf dari Dewi. "Jadi lokasinya ditangkap di Bandar Udara Soekarno-Hatta," ujar Johan. Mereka kemudian dibawa ke kantor KPK untuk diperiksa lebih lanjut.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

13 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

16 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya