Ke Cina, Megawati Bertemu Xi Jinping Bahas Poros Maritim

Reporter

Senin, 19 Oktober 2015 12:37 WIB

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah di Kantor DPP Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 28 Juni 2015. Sekitar 70 calon kepala daerah akan dibekali pengetahuan untuk memenangkan Pilkada. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia kelima dan Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia, Megawati Soekarnoputri, bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dalam rangkaian International Conference of Asian Political Parties (ICAPP). "Pertemuan itu sekadar bersilaturahmi," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri PDIP Andreas Hugo Pareira kepada Tempo, Minggu, 18 Oktober 2015.

Andreas mengatakan pertemuan ini awalnya tidak direncanakan. Saat mengetahui bahwa Megawati datang dalam acara ICAPP, barulah pertemuan ini diatur. Menurut Andreas, pertemuan ini hanya dihadiri Megawati dan Xi Jinping. Hal ini, menurut Andreas, lantaran protokol di sana memang seperti itu.

Menurut Andreas, hingga saat ini pemerintah Cina masih menghormati sosok Megawati. Karena itu, saat mengetahui Megawati datang dalam acara ICAPP, keduanya sepakat untuk membuat pertemuan.

ICAPP merupakan pertemuan multilateral. Menurut Andreas, pertemuan ICAPP ini dihadiri 60 partai politik dari seluruh dunia. Partai ini, menurut dia, sebagian berasal dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Salah satu agenda pertemuan ini adalah membicarakan soal poros maritim lantaran, menurut Andreas, Indonesia memiliki peran penting di sini. Ia mengatakan Megawati juga sempat bertemu dengan salah satu petinggi partai komunis Cina untuk membicarakan hal yang sama. "Saya lihat bahwa Cina sudah cukup matang terkait poros kemaritiman ini," ujarnya.

Andreas mengatakan seharusnya Indonesia mencontoh kesiapan Cina. Dalam pertemuan tersebut, ia mengatakan itu memang ditujukan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Cina, terutama di bidang maritim. Dalam pertemuan ICAPP ini, Megawati, selain ditemani Andreas, ditemani Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP Rokhmin Dahuri.

Dalam rangkaian agenda ini, Megawati juga akan menghadiri penyerahan penghargaan akademik doctor honoris causa dari Korea Maritime and Ocean University. Saat ini ia tengah berada di Korea Selatan dan menyiapkan orasinya untuk Senin, 19 Oktober 2015.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

41 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya