GAM Tak Lagi Bersenjata

Reporter

Editor

Rabu, 21 Desember 2005 18:14 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Enam angota Tentara Neugara Aceh berbaris rapi memegang senjata terakhir mereka. Berseragam hitam-hitam, lengkap topi baret dan sepatu militer, tapi tanpa simbol GAM. Mereka bukan lagi latihan di tengah hutan, tapi di tengah lapangan Blang Padang, Banda Aceh, guna mengikuti upacara penghancuran senjata terakhir milik GAM, Rabu (21/12). Keenam senjata itu adalah senjata yang terakhir dihancurkan, setelah diserahkan dalam beberapa tahap sebeumnya. "Tadi malam telah ada konfirmasi tertulis dari GAM, semua senjata, amunisi dan bahan peledak telah dimusnahkan," kata Pieter Feith, Ketua Aceh Monitoring Mission dalam sambutannya. Sampai tahap ke empat ini GAM telah menyerahkan 1.023 pucuk senjata, yang diterima oleh AMM sebanyak 840 pucuk senjata, selebihnya ditolak. Sementara TNI sendiri masih mempermasahkan 71 pucuk senjata yang diterima AMM, atau hanya mensahkan 769 pucuk. Namun Mayjen Bambang Darmono menyatakan pemerintah RI tidak akan mempermasalahkan lagi senjata yang tidak disahkan itu. "Kita tidak lagi bicara jenis dan jumlah senjata GAM, yang penting kita bicarakan adalah menyakinkan masyarakat, bahwa tidak ada lagi senjata GAM yang tersisa," sebutnya. Pemerintah, lanjut Bambang, percaya kepada GAM bahwa semua senjata mereka telah dimusnahkan. Pemerintah juga paham kesulitan GAM dalam mengumpulkan senjatanya. Untuk itu pemerintah RI masih menerima senjata GAM jika kemudian secara tidak sengaja ditemukan kembali, sampai 31 Desember 2005.Sementara itu, Irwandi Yusuf, perwakilan GAM di AMM mengatakan suatu keberhasilan satu tahap dalam proses perdamaian di Aceh. "Kami bergerak di arah yang tepat dan akan terus bergerak," sebutnya. Dia menyebutkan, suatu kesedihan bagi GAM saat ini ketika melihat semua senjata mereka dimusnahkan di depan mata. Senjata-senjata yang telah menemani GAM selama berjuang bertahun-tahun untuk martabat masyarakat Aceh, mempunyai arti sendiri. Sebagian personil GAM malah telah meninggal, tanpa melihat damai. Tapi, saat ini GAM telah mengucapkan "selamat tinggal" untuk alat perang itu. "Kami menyambut masa lain, dimana senjata tidak diperlukan lagi. Sekarang alat baru yaitu ikut dalam politik di Aceh," ujar Irwandi. Adi Warsidi

Berita terkait

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

29 Desember 2021

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

Jurnalis RCTI, Sory Ersa Siregar tewas dalam konflik bersenjata di Aceh pada 29 Desember 2003.

Baca Selengkapnya

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

24 Oktober 2017

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

Jokowi diminta menerbitkan peraturan oresiden yang mendukung kerja-kerja KKR Aceh.

Baca Selengkapnya

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

25 Agustus 2016

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

Nasir menjelaskan keberadaan KKR Aceh mempunyai persoalan hukum.

Baca Selengkapnya

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

21 Juli 2016

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

"Panglima TNI katakan, itu anak saya. Siapa yang membunuh TNI, harus lewati proses hukum dulu."

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

21 Juli 2016

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

Bambang Soesatyo menyebutkan pemberian amnesti kepada Din Minimi merupakan janji negara.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

18 Juli 2016

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

Dari 21 calon yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan, akan dipilih tujuh orang sebagai anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

18 Mei 2016

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

KontraS Aceh mendesak pemerintah memulihkan hak-hak keluarga korban karena peristiwa itu dilakukan oleh negara.

Baca Selengkapnya

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

17 Februari 2016

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

Selama di Aceh kelompok bersenjata tersebut menemui pejabat daerah dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya