BENCANA ASAP, Luhut: Jangan Berharap 10 Hari ke Depan

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 14:08 WIB

Pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 177 titik. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bantuan dari negara asing untuk memadamkan api di Sumatera dan Kalimantan akan dimanfaatkan secara maksimal. Walaupun belum berhasil memadamkan api, kata dia, kondisi asap sudah bertambah baik.

Menurut Luhut, walau sudah bertambah baik, pemerintah dan masyarakat jangan terlalu berharap terlebih dulu. "Jangan terlalu berharap sepuluh hari ke depan," kata dia di Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 15 Oktober 2015.

Luhut menjelaskan proses pemadaman ini di bawah koordinasi lembaganya. Di lapangan, ucap dia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang bertugas memadamkan.

Sebelumnya, operasi tim gabungan pemadam kebakaran hutan yang melibatkan beberapa negara belum berhasil memadamkan api. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga kemarin pagi mengatakan jumlah titik api di beberapa provinsi masih banyak. "Total titik api di Pulau Sumatera ada 315 dan di Pulau Kalimantan 157 titik," kata Sutopo, Rabu lalu.

Sutopo menjelaskan titik api terbanyak masih berada di Provinsi Sumatera Selatan dengan 230 lokasi, diikuti Kalimantan Selatan sebanyak 128, dan Kalimantan Tengah 113 titik. Adapun titik api paling sedikit yang terpantau berada di Sumatera Barat, yakni satu lokasi saja. (Lihat video Tersangka Pembakar Lahan, Dari Individu Hingga Korporasi Besar, Korban Asap Capai 40 Juta Jiwa)


Komandan Tim Gabungan Pemadam Kebakaran Kolonel Infanteri Tri Winarno mengatakan efektivitas operasi pemadaman api bergantung pada cuaca, ketersediaan air, dan pesawat. Ia menuturkan musim kemarau yang diperkirakan baru akan berakhir bulan depan membuat sungai mengering. Akibatnya, tidak ada pasokan air untuk mengebom kebakaran. Selain itu, udara yang berasap menjadi pertimbangan bagi keamanan tim. "Kami harus selalu melihat jarak pandang untuk menerbangkan pesawat," katanya.

Tri mengakui bantuan pesawat pengeboman air dari negara tetangga amat membantu proses pemadaman. "Pesawat Australia paling banyak mengangkut air, sampai 15 kiloliter," ujarnya. Angkutan asing yang sudah bekerja membantu pemadaman berasal dari Malaysia, Singapura, dan Australia.

HUSSEIN ABRI YUSUF | MITRA TARIGAN | RIYAN NOVITRA

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya