Tolak Kamar Sewa, Serikat Buruh Ini Akan Bangun 1.000 Rumah

Reporter

Minggu, 11 Oktober 2015 09:29 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Semarang - Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Jawa Tengah berencana membangun perumahan secara mandiri dari iuran buruh yang dikerjasamakan dengan pengembang. Rencana ini sebagai bentuk kemandirian karena menolak aturan pemerintah yang menyebutkan kebutuhan hunian buruh berupa kamar sewa .

“'Kami berencana membangun seribu unit rumah di wilayah Kota Semarang dan Demak,” kata pengurus Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Jawa Tengah, Heru Budi Utoyo, Ahad 11 Oktober 2015.

Heru tak memungkiri program rumah murah bagi buruh yang digagas KSPN ini juga sebagai kritik terhadap pemerintah yang telah menerbitkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 13 tahun 2012, yang salah satu isinya menyebutkan kebutuhan perumahan sewa dengan ukuran kamar yang bisa menampung semua item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

''Sebenarnya justru kebutuhan buruh adalah bisa memiliki sebuah rumah yang mampu menampung semua kebutuhan hidup layak. Sehingga item sewa kamar mestinya dapat diubah menjadi item biaya kepemilikan rumah,'' kata Heru menjelaskan.

Heru menyebutkan rencana pembangunan perumahan yang diinisiasi itu berada di daerah Jamus dan Pucanggading kecamatan Mrangen atau perbatasan antara kabupaten Demak dan Kota Semarang. Menurut Heru, sudah ada pengembang yang bersedia membangun dengan uang muka sangat rendah yakni sekitar Rp 1 juta dengan angsuran sekitar Rp 700 ribu.

Saat ini organisasinya sedang berkomunikasi dengan beberapa pengembang untuk mewujudkan rumah murah yang layak huni bagi buruh, selain itu juga menjalin kerja sama dengan beberapa serikat pekerja lain agar bisa bergabung.

Heru berharap pemerintah membantu program rumah murah yang dapat dijangkau buruh dengan memberikan bantuan kemudahan serta menetapkan upah yang benar-benar layak bagi buruh.

''Salah satunya menyetujui UMK di atas Rp 2 juta, sehingga bisa diterimanya akad kredit perumahan dengan pihak bank,'' kata Heru.

Koordinator Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang), Nanang Setyono sepakat dengan ide membangun perumahan buruh secara mandiri. Menurut dia, selama ini rumah buruh dengan sistem rumah susun yang diprogramkan pemerintah justru merugikan buruh karena dana pembangunan diambilkan dari dana BPJS Ketenagakerjaan.

'”Selama ini bentuk rumah yang dibangun pemeirntah Rusunawa, berarti kami akan dibebankan biaya sewa. Lalu bagaimana jika nanti kami sudah pensiun,” kata Nanang.

Nanang meminta agar pemerintah mengganti kebijakan pembangunan rusunawa menjadi rumah murah dengan uang muka dan angsuran terjangkau.


EDI FAISOL

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

9 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

29 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

37 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

45 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

46 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

50 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya