Kebakaran di Lahan Gambut Sulit Padam, Ini Alasannya

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 07:30 WIB

Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 5 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan kebakaran hutan di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin sulit dipadamkan oleh tim. Kesulitan pemadaman ini disebabkan hutan itu merupakan gambut yang dalam."Dalamnya bisa mencapai tujuh meter," ujar Alex Noerdin di kantornya, Kamis, 8 Oktober 2015.

Wilayah gambut di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyauasin, kata Alex, mencapai 1,4 juta hektar. Selain itu, letak kabupaten ini juga susah dijangkau sehingga petugas pemadaman kesulitan untuk memadamkan api.

Pemerintah memastikan akan menerima bantuan Singapura, Malaysia, Jepang, dan Rusia. Bantuan tersebut akan digunakan untuk fokus memadamkan api di Sumatera Selatan. Sebabnya, jumlah titik api di provinsi tersebut masih tinggi, yakni sebanyak 239 titik api. Adapun jumlah lahan terbakar di Sumatera Selatan mencapai 128.314 hektar yang tersebar di tiga kabupaten.

Alex Noerdin bersyukur bantuan tersebut difokuskan untuk memadamkan api di daerahnya. Namun, ia mengaku belum mendapat kabar resmi dari pemerintah pusat.

Untuk penanganan kesehatan, kata Alex Noerdin, pemerintah daerah mulai membagi-bagikan masker pada penduduk dan beberapa tabung oksigen. "Tabungnya belum banyak, paling hanya untuk di sini (Palembang)," kata Alex Noerdin.

Meskipun titik api banyak muncul pada tiga daerah tersebut, Palembang merupakan daerah yang paling terdampak asap. Sebabnya, asap hasil pemadaman terbawa angin hingga Palembang. Selain itu, penduduk pada tiga daerah juga tak banyak.

Musim kemarau dan kekeringan di Sumatera Selatan diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dan baru berakhir pada Desember. Pantauan Tempo, asap masih menyelimuti seluruh wilayah Palembang, terutama saat siang dan sore hari.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

35 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

25 November 2023

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

Operasi pasar murah diimbau tidak hanya di Pemprov tetapi juga diadakan di Kabupaten dan Kota

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya