Bencana Asap, Sekolah Dasar di Pekanbaru Libur Satu Bulan  

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 14:00 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang dipenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, 14 September 2015. Akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru tidak lebih dari 100 meter pada pagi hari. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana asap dari kebakaran lahan dan hutan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di Pekanbaru, sekolah diliburkan selama satu bulan.

"Sejak Idul Fitri sampai sekarang, baru masuk seminggu lalu libur lagi,” kata Mia Purwandari, warga Pekanbaru, saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Oktober 2015.

Mia menceritakan aktivitas belajar hanya terjadi dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. “Siswa SMP, Senin dan Kamis masuk sekolah untuk ambil tugas. Kalau yang SD libur,” ucapnya.

Imbauan libur dikeluarkan pihak sekolah berdasarkan pengarahan Dinas Pendidikan. “Jadi setiap Senin itu masuk, lihat pengumuman di papan, bila tidak ada kegiatan ya pulang lagi.”

Mia dan suaminya sedang menimbang-nimbang apakah akan mengungsikan anak-anaknya yang saat ini masih berada di Pekanbaru, ke luar Riau. Sejumlah warga telah mengungsikan anak-anaknya ke Sumatera Barat yang relatif lebih bersih udaranya.

Masalah lain dari bencana asap kali ini adalah soal transportasi udara. Saat ini Mia hendak menuju Denpasar dan tidak bisa terbang melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Sejak Senin lalu, bandara ditutup karena asap makin tebal. Walhasil Mia harus naik mobil ke Padang agar bisa terbang dari bandara di sini. “Sepanjang jalan, jarak pandang kurang dari 1000 meter,” katanya.

Ia mengeluhkan lamanya waktu yang perlu ditempuh dari Pekanbaru menuju Padang dengan jalur darat. Butuh waktu 8 jam dengan mobil pribadi dan 12 jam menggunakan mobil travel.

"Benar-benar suatu perjuangan untuk keluar dari Pekanbaru,” ujarnya. Apalagi sepanjang jalan tertutup asap. Beruntung tidak ada asap di Padang dan dia bisa terbang menuju Denpasar.

Selain Mia Purwandari, ribuan warga Riau lainnya marah dengan kabut asap yang tidak pernah reda semenjak dua bulan lalu. "Ini seperti membunuh secara pelan-pelan 6,3 juta orang Riau," ujar salah satu pernyataan protes.

Memang, ada 55 ribu orang yang terkena infeksi saluran pernafasan. Kebanyakan adalah usia di bawah lima tahun. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo mengambil tindakan seius.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya