Kabut Asap di Palembang Pekat Lagi, Siswa Ujian Pakai Masker  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 10:58 WIB

Sejumlah siswa memperhatikan guru dengan menggunakan masker untuk melindungi dari kabut asap di Palembang, Sumatra Selatan, 18 September 2015. AP/Tatan Syuflana

TEMPO.CO, Palembang - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan kembali pekat di Palembang, Sumatera Selatan. Jarak pandang hanya pada kisaran 0,1 kilometer di pagi hari. Meski demikian, ratusan siswa tingkat sekolah dasar tetap datang ke sekolah karena sedang mengikuti ujian tengah semester. Mereka terpaksa mengenakan masker meskipun terasa kurang nyaman saat dipakai.

Abyaza, siswa kelas VI SDN 179 Palembang, ini adalah salah satu yang harus mengenakan masker saat berangkat ke sekolah hingga mengikuti ujian tengah semester di sekolahnya di kawasan Taman Makam Pahlawan. Ia merasa tidak nyaman dengan masker bergambar logo klub bola Manchester United berwarna merah itu.

Namun ia tetap mengenakannya karena khawatir terpapar partikel abu dari kebakaran lahan dan hutan di daerah itu. "Harus dipakai meski rasanya kurang nyaman ketika bernapas," kata Abyaza, Selasa, 6 Oktober 2015. (Lihat video Serbuan Asap Indonesia Batalkan Sejumlah Pertandingan Olahraga, Inilah Penyebab Kabut Asap belum Berakhir)

Abyaza tidak sendirian mengenakan masker di sekolah. Terdapat puluhan bahkan ratusan siswa yang mengenakan masker di sekolah favorit ini. Naura, misalnya, mengaku "dipaksa" ibunya mengenakan masker sekali pakai hasil pemberian donatur. Baik Abyaza maupun Naura berharap kabut asap segera pergi dari Sumatera Selatan agar udara semakin baik. "Semoga hujan lekas turun, ya," ucapnya.

Indra Purnama, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kenten, Palembang, membenarkan kualitas udara di Palembang buruk. Selain itu, kata dia, jarak pandang juga sangat terbatas. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kabut asap pagi ini bercampur kabut radiasi sehingga lebih pekat. "Memang hari ini lebih pekat dibandingkan kemarin," tutur Indra.

Meskipun kabut tebal dan pekat, Indra memastikan ISPU (indeks standar pencemaran udara) di Palembang tidak melebihi kejadian pada Idul Adha lalu. Hari ini, kualitas udara 890, atau masih di bawah saat Idul Adha. Ketika itu, nilai ISPU di atas 1.000 dengan jarak pandang di bawah 100 meter. "Rekor ISPU saat Idul Adha lalu belum terpecahkan."

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

35 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya