TEMPO Interaktif, Sydney:Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer menyatakan, Australia dan Indonesia telah sepakan untuk bekerja sama memerangi penangkapan ikan secara ilegal (illegal Fishing) oleh para nelayan Indonesia di perairan Australia. "Kami menyiapkan dana kampanye sebesar US 225 ribu dolar untuk menyadarkan para nelayan Indonesia akan dampak yang akan mereka hadapi bila tetap menangkap ikan di perairan Australia," kata Downer dalam siaran pers yang dirilis, Sabtu (10/12).Kedua negara juga sepakat akan melakukan studi bersama guna menangani masalah penangkapan ikan ilegal di kawasan Asia Tenggara, termasuk tingginya permintaan akan sirip ikan hiu di kawasan tersebut .Downer, yang tengah menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, akan menindaklanjuti kesepakatan itu dengan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda."Penangkapan ikan ilegal di perairan Australia bagian utara meningkat secara dramatis dalam tempo lima tahun terakhir," kata Downer. Lebih dari 240 kapal asing--kebanyakan dari Indonesia--telah ditahan karena terlibat praktek itu. Menurut Downer, banyak dari kapal-kapal itudioperasikan perusahaan komersial dengan perlengkapanlengkap dan modern, seperti memakai satelit sistemposisi, radar, pengepak es. Pencurian ikan, kata dia,menghabiskan potensi ikan dan menimbulkan kerusakanlingkungan, karantina, dan risiko keamanan bagiAustralia.Menteri Perikanan Australia, Ian Macdonald akan berkunjung ke Jakarta pada 19 Desember untuk membahas masalah kerja sama itu secara lebih detail. AFP/Sudrajat