Jadi Capim KPK, Muhammadiyah Tak Soal Busyro Rangkap Jabatan

Reporter

Selasa, 22 September 2015 16:24 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas bertatap muka dengan awak media untuk berpamitan pada hari terakhir masa jabatannya di Gedung KPK, DPR menyatakan belum dapat menemukan pengganti Busyro, 16 Desember 2014 . TEMPO/Eko Siswono Toyudho.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak mempermasalahkan salah satu Pengurus Pusat Muhammadiyah, yaitu Busyro Muqoddas, mencalonkan diri sebagai pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam aturan Muhammadiyah, tak ada larangan seseorang menjabat dua posisi sekaligus.

"Apalagi itu peran yang sifatnya kebangsaan, bukan politik, jadi tak masalah," kata Haedar setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 September 2015. Yang terpenting, menurut dia, calon pemimpin KPK harus memiliki integritas dan visi untuk menjadikan Indonesia bebas dari korupsi. "Pak Busyro salah satu di antaranya."

Muhammadiyah, menurut Haedar, mendukung sepenuhnya pencalonan Busyro. Mengenai kans terpilihnya Busyro, dia menyerahkan sepenuhnya kepada DPR. "Sebab, saya yakin anggota DPR punya jiwa kenegaraan," ucapnya.

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat sebelumnya telah menerima delapan nama calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi dari Istana. Nama-nama itu akan digodok di parlemen sebelum diserahkan kembali ke Istana.

Sebelumnya, Busyro bersama Roby Arya Brata telah diajukan tahun lalu ke DPR sebagai calon pemimpin KPK. Keduanya melengkapi delapan nama yang telah diajukan Presiden Joko Widodo, yakni Johan Budi Sapto Pribowo, Laode Muhamamd Syarif, Agus Rahardjo, Sujanarko, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Sitomorang, dan Surya Tjandra.

Busyro Muqoddas dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada Agustus lalu terpilih sebagai salah satu dari 13 pengurus pusat Muhammadiyah.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

9 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

12 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

20 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya