Gayus Tambunan usai mencoblos di TPS Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat (9/4). Sejumlah narapidana kasus korupsi antusias untuk ikut mencoblos pada Pemilu Legislatif yang dilaksanakan didalam Lapas. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Agus Toyib mengatakan, sejak beredarnya foto Gayus Tambunan yang berada di dalam restoran, terpidana kasus penggelapan pajak itu langsung ditempatkan di sel khusus isolasi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
"Sejak tadi Senin siang, Gayus langsung diisolasi," ujar Agus kepada Tempo setelah melakukan pemeriksaan di LP Sukamiskin, Senin, 21 September 2015.
Menurut dia, tindakan tersebut dilakukan untuk menghukum Gayus. Selain melakukan isolasi terhadap Gayus, Agus mengaku sudah memeriksa dua petugas LP Sukamiskin yang mengawal Gayus menghadiri sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Keduanya mengaku bersalah karena membawa Gayus ke sebuah restoran di Jakarta. "Benar, mereka (pengawal) memberikan kesempatan kepada Gayus ke restoran," ucapnya.
Agus menuturkan, atas tindakannya, kedua petugas terancam diberi sanksi. Begitu pun dengan Gayus. Selain diisolasi, Gayus terancam dipindahkan ke LP lain. "Nanti akan mengarah ke pemindahan LP," katanya.
Gayus merupakan narapidana kasus penggelapan pajak. Sejak 2011, ia mendekam di LP Sukamiskin, Bandung. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu divonis 30 tahun penjara atas kasus penggelapan pajak, pencucian uang, penyuapan, dan pemalsuan dokumen.
Pekan lalu, foto Gayus Tambunan sedang berada di sebuah restoran beredar di dunia maya melalui laman Facebook milik Baskoro Endrawan. Di dalam foto itu, Gayus terlihat duduk di meja makan dengan mengenakan kaus biru dan topi bersama dua perempuan.
Pada dinding laman Facebook-nya, Baskoro menuliskan bahwa Gayus Tambunan terakhir dilihatnya pada 9 September 2015 di sebuah restoran di Jakarta.
