Kabut Asap, Riau Perpanjang Masa Libur Sekolah

Reporter

Selasa, 15 September 2015 08:32 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang dipenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, 14 September 2015. Akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru tidak lebih dari 100 meter pada pagi hari. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Riau kembali memperpanjang masa libur sekolah karena kabut asap kian pekat menyelimuti daerah itu. Kualitas udara terus memburuk. Particulate matter (PM10) indeks standar pencemaran udara di atas 300 Psi atau berbahaya.

"Libur sekolah kami perpanjang menyusul memburuknya kualitas udara akibat asap," kata Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol kepada Tempo, Senin, 14 September 2015.

Dinas Pendidikan meminta kepada semua kepala sekolah di pelbagai wilayah Riau untuk menghentikan sementara kegiatan belajar akibat gangguan asap. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko dampak buruk bagi kesehatan anak karena paparan asap sisa kebakaran hutan dan lahan. "Berbahaya bagi kesehatan anak," ujarnya.

Menurut Kamsol, Dinas terus melakukan koordinasi bersama kepala sekolah di semua kabupaten/kota untuk memantau kualitas udara di setiap daerah. Jika cuaca membaik, pihak sekolah bisa memulai aktivitas belajar setelah Badan Lingkungan Hidup menyatakan kualitas udara telah membaik.

Saat ini, memasuki pekan ketiga, sekolah di Riau terpaksa diliburkan akibat gangguan asap. Kamsol mengakui terhentinya aktivitas belajar membuat para siswa ketinggalan pelajaran.

Untuk itu, Kamsol menambahkan, Dinas Pendidikan telah menyiapkan langkah untuk menambah daya serap materi siswa melalui pelajaran tambahan di rumah. Setiap guru diwajibkan memantau siswanya selama libur asap berlangsung. "Guru bisa memantau pelajaran siswa melalui Internet atau telepon," tuturnya.

Asap sisa kebakaran hutan dan lahan telah mengganggu aktivitas warga sebulan terakhir ini. Bandara Sultan Syarif Kasim II lebih dari sepekan lumpuh. Sekolah diliburkan dan ribuan warga terserang infeksi saluran pernapasan atas. Pemerintah Riau akhirnya menetapkan status darurat asap pada Senin, 14 September 2015, lantaran kualitas udara memburuk. Indeks standar pencemaran udara berada di atas 300 Psi atau berbahaya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya