2 WNI Disandera di Perbatasan PNG, Ini Ciri-ciri Penyandera

Reporter

Senin, 14 September 2015 14:52 WIB

TEMPO/ Tjahjono Ep Eranius

TEMPO.CO, Jakarta - Korban penembakan orang tidak dikenal di perbatasan Papua Nugini (PNG) akhir pekan lalu dan masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Papua, mengatakan pelaku penembakan terhadap dia dan dua warga negara Indonesia lain yang masih disandera menggunakan senjata api laras panjang.

"Pelakunya tiga orang dengan membawa senjata api laras panjang," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Teguh Puji Rahardjo, mengutip penjelasan korban bernama Kuba, kepada Tempo, Senin, 14 September 2015.

Selain membawa senjata api laras panjang, pelaku membawa panah dan berpakaian hitam bercampur putih. Adapun ciri-ciri fisik pelaku adalah memiliki rambut dan warna kulit seperti ras Melanesia.

Meski sudah mengetahui ciri-ciri para pelaku berdasarkan penjelasan korban, Teguh mengaku belum mengetahui identitas pelaku. Sejauh ini, aparat keamanan fokus pada penyelamatan dua WNI yang disandera para pelaku.

"Kami masih memonitor proses pelepasan dua warga Indonesia oleh PNG Army (angkatan bersenjata Papua Nugini) melalui Konsulat kita di Vanimo," ucap Teguh.

Konsulat RI di Vanimo terus melakukan koordinasi dengan militer Papua Nugini terkait dengan upaya pembebasan dua WNI yang dijadikan sandera oleh kelompok bersenjata di Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini. Mereka adalah Sudirman, 28 tahun, dan Badar, 20 tahun. Keduanya merupakan penebang yang bekerja di sebuah perusahaan penebangan kayu di Papua Nugini.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri M. Iqbal, komunikasi tersebut intens dilakukan, terutama dengan militer yang ada di sekitar lokasi kejadian. “Dalam beberapa hari ke depan, diharapkan upaya penyelamatan tersebut membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.

Iqbal juga menyatakan di wilayah tersebut memang terdapat ribuan WNI yang bekerja di perusahaan logging. Mereka direkrut secara resmi oleh agen-agen penyalur tenaga kerja. “Kondisi keamanan mereka menjadi perhatian kita, karena lokasi kerja mereka di hutan pedalaman yang sulit dicapai,” kata Iqbal.

MARIA RITA





Advertising
Advertising

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

11 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

14 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

14 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya