Lumba-lumba Terdampar di Barito Kuala, Ini Penyebabnya

Reporter

Kamis, 10 September 2015 09:39 WIB

Foto udara lokasi terdamparnya 130 lumba-lumba kepala melon di pantai Hokota, Jepang, 10 April 2015. REUTERS/Kyodo

TEMPO.CO, Marabahan - Dua nelayan di pesisir pantai Kabupaten Barito Kuala, Sandri dan Bujo Suwanto, menemukan seekor lumba-lumba hidung botol yang terdampar di hutan bakau muara Sungai Lupak, Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Selasa, 8 September 2015. Sandri mengatakan lumba-lumba itu diduga terpisah dari kelompoknya saat air laut surut. Saat itu ia sedang mencari kepiting di muara Sungai Lupak.

"Kami menemukannya hari Selasa lalu pukul 11 siang. Saya dengar suara aneh seperti orang menangis. Ternyata, saat dicari-cari, muncul seekor lumba-lumba terjebak di akar mangrove," ucap Sandri, Kamis, 10 September 2015.

Ia menemukan lumba-lumba itu dalam kondisi luka lecet di bagian sirip, ekor, tubuh, dan mata kiri. Menemukan mamalia penolong itu, Sandri lekas mengevakuasinya ke kolam ikan air tawar milik warga Desa Tanggul Rejo, Tabunganen. Masyarakat desa pun mengerumuni tontonan langka ini.

Koordinator Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut wilayah Kalimantan Selatan, Didit Eko Prasetyo, menuturkan perairan Kalimantan Selatan termasuk jalur migrasi ikan. Hal itu yang membuatnya menduga lumba-lumba hidung botol ini sebelumnya berkelompok untuk migrasi. "Kami harus segera mengembalikan ke habitatnya. Kalau di kolam terlalu lama, lumba-lumba bisa stres dan kena virus yang membuat cepat mati," ujar Eko.

Menurut Eko, pada Februari lalu, sekelompok duyung pernah terdampar di perairan Kabupaten Kotabaru. Eko mengaku pihaknya serius menghadapi mamalia laut yang kerap terdampar di sepanjang garis pantai Pulau Kalimantan.

Adapun dokter hewan di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Anang Dwijatmiko, mengatakan telah memberikan suplemen ketahanan tubuh kepada lumba-lumba itu untuk mempercepat penyembuhan. Ia menyarankan agar lumba-lumba tersebut segera dilepas ke laut. "Lumba-lumba punya enzim yang bantu mempercepat penyembuhan."

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

46 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

46 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

47 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

47 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

5 Maret 2024

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya