Malang Terpilih Jadi Kota Hijau Se-Asia Tenggara

Reporter

Kamis, 10 September 2015 04:04 WIB

Lampu berbentuk bunga matahari menghiasi taman alun-alun Tugu Malang, Jawa Timur, 29 April 2015. Pemerintah Kota Malang memasang sebanyak 34 lampu berbentuk bunga Matahari yang di ekspor dari Cina. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta - Kota Malang terpilih sebagai kota percontohan kota hijau atau green city se-Asia Tenggara. Dalam siaran pers yang diterima Tempo, keputusan itu ditetapkan dalam forum dialog pembangunan berkelanjutan, Asean Mayors Forum 2015, di Makassar, 9 September 2015. Forum tersebut dihadiri wali kota se-Asia Tenggara dan para investor.

"Ini membuktikan penataan taman kota sesuai dengan jalurnya," kata Sekretaris Daerah Kota Malang Cipto Wiyono, Rabu, 9 September 2015. Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) menilai Kota Malang berhasil menata taman dan lingkungan menjadi lebih asri dan ramah terhadap publik.

Konsep green city, kata dia, merupakan bagian penting dalam rencana pembangunan berkelanjutan. Sekretaris Umum United Cities and Local Government Bernandia Irawati C. menjelaskan, selain Malang, penghargaan diberikan kepada Kota Medan, Kota Batam, dan Kota Kendari.

"Keempat kota menjadi pencontohan kota hijau untuk kota se-Asia Tenggara," ujarnya. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur memprotes terpilihnya Kota Malang sebagai kota hijau. Kota Malang dianggap tak layak ditunjuk sebagai kota hijau karena telah terjadi kerusakan atau kejahatan ekologis di Malang.

Seperti terjadi alih fungsi hutan kota Akademi Penyuluh Pertanian, taman kunir, dan hutan kota Malabar, yang menjadi pusat belanja, hotel, kantor kelurahan, serta perumahan mewah. "Sesuai aturan, ruang terbuka hijau publik 20 persen. Kota Malang hanya 8 persen," ujar Dewan Daerah Walhi Jawa Timur Purnawan Dwikora Negara.

Purnawan menanyakan lembaga penilai, apakah mereka berkompeten menilai tata ruang dan apa saja unsur yang dinilai. Menurut dia, Kota Surabaya dan Malang jauh lebih dulu menata kotanya lebih baik. Sedangkan taman di Malang dijadikan tempat reklame terselubung.

"Taman berubah fungsi menjadi papan iklan oleh perusahaan yang membiayai pembangunan taman," ujarnya. Menurut Purnawan, makna penghargaan akan berbeda jika diberikan oleh lembaga yang terdiri atas para ahli tata kota. Itu sebabnya, ia berpendapat penunjukan Malang sebagai percontohan kota hijau tak layak dibanggakan.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

18 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

31 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

32 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

33 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

46 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

50 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya