Novanto Ketemu Trump Akan Diusut Majelis Kehormatan DPR

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 7 September 2015 12:48 WIB

Arloji Ketua DPR Setya Novanto menyita perhatian saat bertemu dengan Donald Trump. Menurut ahli jam SEtya memakai jam Richard Mille All Gold yang harganya Rp 500 jutaan hingga Rp 1 miliar.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Mahkamah Kehormatan DPR dari Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Suding mengatakan timnya segera mengusut kasus pertemuan belasan anggota Dewan dengan Donald Trump di New York. Mahkamah akan mengusut agenda kunjungan Dewan lewat Sekretariat Jenderal DPR.

"Kami akan konfirmasi ke Sekretariat apakah ada agenda pertemuan Novanto Cs dengan Trump dan adakah pelanggaran kode etik di sana," kata Sudding di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 7 September 2015.

Menurut Suding, Mahkamah berhak melakukan penyelidikan meski tanpa aduan. Namun sejumlah anggota Dewan tetap akan melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah siang ini pukul 14.00 WIB. Mereka antara lain Rieke Dyah Pitaloka, Charles Honoris, Budiman Sudjatmiko, dan Adian Napitupulu dari Fraksi PDI Perjuangan. Selain itu, Maman Imanulhaq dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Akbar Faisal dari Fraksi Partai NasDem turut mendukung pengaduan.

Setelah laporan masuk, kata Suding, Mahkamah akan meminta keterangan para pelapor dan saksi. Terakhir, Mahkamah mendengarkan penjelasan dari pihak terlapor.

Suding mengatakan Mahkamah bisa menjatuhkan sanksi jika pertemuan Setya Novanto dan anggota DPR lainnya dengan pengusaha bakal calon Presiden Amerika Serikat tersebut melanggar Kode Etik Dewan. Pertama, Mahkamah bisa memberikan teguran tertulis. Kedua, Mahkamah akan melarang penempatan anggota tersebut dalam alat kelengkapan Dewan.

"Terakhir, sanksi berat bisa berujung pemecatan. Nanti tergantung keputusan Mahkamah," kata Anggota Komisi Hukum itu.

Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon tampak hadir dalam pidato deklarasi Donald Trump di Trump Center New York pekan lalu. Deklarasi tersebut merupakan rangkaian kampanye Trump untuk menjadi calon orang nomor satu di Amerika Serikat.

Fadli Zon mengaku kehadirannya bukan untuk mendukung kampanye Trump, melainkan pertemuan bisnis. Fadli mendukung investasi Trump di Indonesia. Selain Fadli dan Novanto, belasan anggota lain juga berangkat ke New York menghadiri konferensi parlemen tingkat dunia.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

3 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

3 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya