Adian Napitupulu Minta Setya-Fadli Non-aktif Sementara

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 5 September 2015 21:31 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kiri) menghadiri upacara sumpah kesetiaan Kandidat presiden A.S, Donald Trump (depan), di Trump Tower, New York, 3 September 2015. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu meminta dua pimpinan DPR, Setya Novanto dan Fadli Zon, dinonaktifkan untuk sementara waktu. Menurut dia, penonaktifan ini penting untuk menjaga independensi Mahkamah Kehormatan Dewan saat bekerja menelusuri dugaan pelanggaran etik keduanya.

"Semua yang ikut ke acara Donald Trump harus dinonaktifkan dari anggota Dewan sampai ada putusan dari Mahkamah Kehormatan Dewan. Mengapa? ini untuk menjaga keadilan dalam pengambilan keputusan dalam kehormatan dewan. Dia tidak boleh ada kewenangan untuk mengintervensi putusan Mahkamah Kehormatan Dewan," kata Adian dalam konferensi pers bersama empat anggota DPR lainnya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 September 2015.

Setya Novanto dan Fadli Zon dituding melanggar kode etik dewan karena keduanya hadir dalam pengukuhan pengusaha Donald Trump sebagai calon Presiden Amerika dari Partai Republik. Bahkan, dalam kesempatan itu, taipan jaringan Trump Hotel itu memperkenalkan Setya sebagai sahabat baiknya.

Selain Adian, empat anggota DPR yang mengecam aksi Setya Novanto dan Fadli Zon itu adalah Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, Charles Honoris dan Maman Imanulhaq. Dalam Konferensi Pers tersebut, kelima anggota dewan sepakat ingin mengajukan tindakan Fadli Zon dan Setya Novanto dalam Mahkamah keanggotaan Dewan.

Menurut Maman Imanulhaq, kemunculan Setya Novanto dan Fadli Zon dalam kampanye salah satu calon Presiden Partai Republik Amerika Serikat itu dianggap memalukan, karena mereka merupakan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang merepresentasikan seluruh bangsa Indonesia.

"Kami dari legislatif berusaha untuk melahirkan RUU yang berkualitas. Tetapi dari sekian banyak anggota DPR itu orang hanya melihat ketua, pimpinan DPR yang hanya jalan-jalan, dan tiba-tiba Fadli Zon hanya ingin selfie dan tanda tangan Donald Trump. Ini memalukan sekali," tegas anggota Dewan dari partai PKB ini.

Rencananya, pada Senin, 7 September 2015, kelima anggota Dewan tersebut akan melaporkan hal Ihwal dugaan pelanggaran kode etik pasal 292 tentang tata tertib anggota dewan yang dilakukan oleh Setya Novanto Dan Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

Keduanya dianggap tidak dapat menjaga martabat, citra dan kredibilitas nya sebagai anggota DPR, malah terkesan merepresentasikan suatu bentuk dukungan terhadap kampanye suatu partai di negara lain.


DESTRIANITA K

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

21 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

4 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

5 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya