Ribuan Hektare Tanaman Padi Selamat dari Puso

Reporter

Kamis, 3 September 2015 22:03 WIB

Hamparan sawah menguning saat panen padi di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Subang - Petani Subang, Jawa Barat, berhasil menyelamatkan ribuan hektare tanaman padi dari bencana kekeringan dengan sistem pompanisasi. "Hasil produksinya cukup bagus, lima sampai tujuh ton," kata Bupati Subang, Ojang Sohandi, usai panen raya tanaman padi gadu di Desa Kiarasari, Kamis, 3 September 2015.

Total areal sawah tadah hujan yang bisa diselamatkan dengan sistem pengairan pompanisasi batuan pemerintah mencapai 1.500 hektar. Ada pun jumlah mesin pompa 13 unit dengan kapasitas 1 pompa mengairi 200 hektare.

Khusus di Desa Kiarasari saja, Ojang menyebutkan, ada 1.000 hektare yang bisa diselamatkan dari ancaman puso dengan produksi rata-rata tujuh ton per hektare. "Jadi, produksi padi yang bisa dipanennya setara dengan Rp 4,5 miliar," ia menjelaskan. "Ini luar biasa."

Target produksi gabah kering giling (GKG) pada tahun 2105 sebanyak 1,6 juta ton dari target tersebut, yang sudah bisa direalisasikan sebanyak,1,4 juta ton. Ia mengaku tetap optimistis target produksi yang dipatok pemerintah pusat tersebut bisa tercapai.

Apalagi target 1,6 juta akan bisa terlampau jika janji pemerintah yang akan membangunkan sodetan Tarum Timur segera dapat diwujudkan. Sebab, jika sodetan sudah beroperasi akan ada 12 ribuan hektare sawah tadah hujan yang biasanya hanya bisa ditanam sekali akan menjadi sawah teknis yang bisa ditanami dua hingga tiga kali.

Potensi produksi GKG yang bisa diraup dari luas areal 12 ribu hektare tersebut dengan produksi rata-rata enam hingga tujuh ton per hektare dengan dua kali panen hasilnya sebanyak 120 ribu ton. "Jika konversikan dengan harga jual Rp 4.000 per kilogramnya, maka hasilnya Rp 600 miliar lebih," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Endang Sutarsa, menyebutkan, produksi GKG Subang hingga medio Agustus 2015 telah mencapai 600 ribu hektare. "Kami masih memiliki potensi produksi GKG hingga akhir Desember diatas 600 ribu ton lagi," ia menjelaskan. Ia optimistis, target produksi GKG tahun 2015 akan tercapai.

Menurut Endang, salah satu upaya mempertahankan dan menggenjot produksi GKG pada saat musim tanam gadu satu dan 2 selama berlangsungnya musim kemarau panjang, yakni dengan mengerahkan bantuan pompanisasi. "Baru saja kami menerima lagi 25 unit mesin pompa dari Kementan dengan kapasitas kemampuan mengairinya satu pompa 200 hektare," kata Endang menjelaskan.

Anang Suherman, petani sawah tadah hujan Desa Kiarasari, mengatakan, setelah menggunakan sistem pengairan pompanisasi sawahnya kini bisa ditanami dua kali setahun. "Sebelumnya paling banter satu kali," ujarnya. Produksi padinya pun meningkat jadi tujuh ton dari semula lima ton per hektare.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

40 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

46 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

52 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya