Pengiriman Ribuan Amunisi ke Papua Distop

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 09:58 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menggagalkan pengiriman 2.952 butir peluru berbagai ukuran ke Papua. Ribuan amunisi tanpa dokumen resmi yang dikirim melalui kargo itu dikembalikan ke Unit Sendak Kepolisian Daerah Metro Jaya.

"Proses pengiriman melanggar prosedur," kata Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar C.H. Patoppoi saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015

Menurut Patoppoi, paket amunisi itu dikirim menggunakan pesawat GA656 pukul 23.30, Senin, 24 Agustus 2015. "Tapi, karena pengirimannya melalui kargo, ada prosedurnya," ucapnya.

Paket amunisi yang terdiri atas 575 butir kaliber 38 SP, 1.000 butir kaliber 7,62 x 51 mm, 500 butir kaliber 9 x 19 mm, dan 877 butir kaliber 5,56 x 45 mm itu diduga tidak memiliki dokumen amunisi dari kesatuan.

"Karena kurang dokumen, paket kami kembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya. Barang akan kembali dikirim jika persyaratannya telah terpenuhi," ucap Patoppoi.

Berdasarkan informasi, pengiriman amunisi ini terendus ketika seseorang mengurus pengirimannya di kargo Bandara Soekarno-Hatta. Pengiriman ini atas perintah seorang petugas. Amunisi tersebut rencananya akan diterima anggota Polda Papua Barat pukul 13.00 WIT.

JONIANSYAH

Berita terkait

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

33 hari lalu

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

33 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

33 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

34 hari lalu

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

34 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

34 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

35 hari lalu

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

36 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

36 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya