Waduk Jatigede Segera Diairi, Pengunjung Ramai Berziarah  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 12:13 WIB

Warga melihat Waduk Jatigede yang belum tergenang air di Sumedang, Jawa Barat, Sabtu, 1 Agustus 2015. Penggenangan waduk yang direncanakan hari ini ditunda karena baru 3.000 bidang tanah dari sekitar 11.000 bidang tanah yang telah selesai pembayaran ganti ruginya. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Sumedang - Menjelang penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015, jumlah pengunjung mendatangi Situs Cipeueut di Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, malah semakin bertambah. Situs yang berada di wilayah genangan Waduk Jatigede sebulan terakhir ini dikunjungi 50-70 pengunjung wisata ziarah.

"Biasanya hanya belasan, ini dalam sehari sekitar 50-70-an pengunjung datang," kata kuncen Situs Cipeueut, Ahdiyat, 62 tahun, kepada Tempo, Senin, 23 Agustus 2015.

Menurut Ahdiyat, faktor bertambahnya pengunjung ke situs tersebut sedikit dipengaruhi isu akan segera digenanginya Waduk Jatigede. Sebab, apabila waduk jadi diairi, kemungkinan besar Situs Cipeueut akan tergenang. “Ada sedikit pengaruh. Tapi, kalau melihat dari yang datang, kebanyakan memang untuk berziarah aja,” ujarnya.

Di situs tersebut terdapat tiga makam, yaitu makam Ratu Ratna Inten Nawangwulan, makam Prabu Aji Putih, dan makam Resi Agung. Menurut sejarah yang beredar, Prabu Aji Putih merupakan pendiri Kerajaan Tembong Agung. Lalu, setelah anaknya yang paling besar, Prabu Tadjimalela, dewasa, dia mendeklarasikan lagi sebuah kerajaan, yaitu Sumedang Larang yang sekarang menjadi Kabupaten Sumedang.

Kebanyakan para pengunjung yang mendatangi situs berniat melakukan ziarah kepada para leluhur mereka. Ahdiyat mengatakan pengunjung yang biasa mendatangi situs berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, terutama masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Tapi banyak juga yang dari Sumatera, dari Aceh, dan Palembang terutama," tuturnya.

Saat ditanya mengenai nasib situs apabila waduk sudah dioperasikan, Ahdiyat mengatakan pihaknya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah. Apakah nanti situs akan dibuat terapung di atas air atau hanya dibuat tower sebagai tanda.

"Yang jelas kami keberatan apabila situs dibuat terapung. Sebab, nantinya para peziarah tidak secara langsung menyentuh tanah makam. Tidak afdol-lah," ucapnya.

Ia pun berharap pemerintah tidak menghilangkan situs bersejarah tersebut. Adapun proyek waduk tetap akan dilanjutkan. Pihaknya meminta pemerintah menawarkan solusi yang baik bagi kelangsungan situs. "Kami penginnya situs tetap menapak pada tanah. Mau bagaimanapun caranya," katanya.

Pantauan Tempo, satu minggu sebelum Waduk Jatigede dioperasikan, Situs Cipeueut masih banyak dikunjungi para peziarah. Rata-rata mereka berasal dari luar Sumedang. Situs Cipeueut berada di tengah hamparan sawah dan hutan. Untuk menjangkaunya, setiap pengunjung harus berjalan kurang-lebih 500 meter menapaki pinggiran sawah.

Salah satu pengunjung, Adang Widarma, 50 tahun, mengatakan tidak setuju apabila situs dibuat terapung. Namun, jika memang akan ditenggelamkan, dia mengaku tetap akan berziarah dengan selalu mendoakan almarhum Prabu Aji.

Seorang pengunjung, Adang Widarma, 50 tahun, mengaku baru dua kali berziarah ke Situs Cipeueut. “Kan, budi yang luhur tidak lupa leluhur,” ucapnya.

Selain Situs Cipeueut, di daerah penggenangan Waduk Jatigede masih ada sekitar 25 situs lain yang terancam ditenggelamkan.

IQBAL T. LAZUARDI S | ADI PERMANA

Berita terkait

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

12 hari lalu

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.

Baca Selengkapnya

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

12 hari lalu

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang

Baca Selengkapnya

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

33 hari lalu

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.

Baca Selengkapnya

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

21 Februari 2024

Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

Sedikitnya 48 warga di Sumedang terdampak bencana angin kencang dan hujan lebat. 10 rumah rusak disapu angin.

Baca Selengkapnya

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.

Baca Selengkapnya

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

2 Januari 2024

Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

Gempa di Sumedang terjadi hingga enam kali, BMKG menyebut update terakhir aktivitas gempa terjadi pada pukul 21.15 WIB, Senin 1 Januari 2023.

Baca Selengkapnya