Sejumlah titik-titik api kebakaran hutan lereng Gunung Merbabu terlihat dari Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merbabu terbakar sejak Rabu lalu, 19 Agustus 2015. Kebakaran pertama kali diketahui dari kawasan Dusun Bentrokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang. Dengan peralatan seadanya, seperti sabit dan ranting, petugas Taman Nasional Merbabu akhirnya bisa memadamkan sejumlah titik api agar kebakaran tidak semakin meluas.
Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu masih terus memburu sisa titik api di Gunung Merbabu. Meski sebagaian besar telah berhasil dipadamkan, namun sejumlah titik api kecil masih bermunculan. “Kami akan terus berusaha untuk memadamkan,” ujar Koordinator Perlindungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Kurnia Adi Wirawan kepada Tempo, Minggu, 23 Agustus 2015.
Balai Taman Nasional Merbabu memperkirakan penyebab kebakaran tahun ini kemungkinan besar bukan disebabkan karena ulah ceroboh pendaki. Sebab, asal mula titik api bukan di jalur pendakian, namun ladang rumput yang biasa digunakan untuk mencari pakan ternak.
"Mungkin bisa juga dari penduduk setempat, dengan membakar sisa rumput kering agar saat penghujan tumbuh rumput hijau, tapi malah apinya membesar karena kering," ujar Wawan.
Sukimin, Kepala Resort Semuncar Taman Nasional Merbabu kepada Tempo menuturkan, saat ini pihaknya belum melakukan kalkulasi berapa hektar hutan yang terbakar dari peristiwa ini. "Yang pasti seluruh jalur pendakian masih ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena asap sebagian masih pekat dan membahayakan pendaki baik kesehatan atau bisa menyesatkan," ujar Sukimin yang dalam operasi pemadaman ini memimpin regu pemadaman dari pintu pendakian Selo Boyolali.
Menurut Wawan, jika dibanding dengan kebakaran hutan yang melanda Gunung Merbabu tahun lalu, kebakaran kali ini diperkirakan jauh lebih besar. "Mungkin 50 persen lebih besar, karena tahun ini kebakaran menyebar ke sejumlah desa," ujarnya. Tahun lalu, sejumlah pipa paralon juga sempat terbakar, namun kali ini belum ada temuan pipa terbakar.
Mengenal 6 Jenis Edelweiss, Bunga Abadi yang Tumbuh Sepuluh Tahun Sekali
26 September 2023
Mengenal 6 Jenis Edelweiss, Bunga Abadi yang Tumbuh Sepuluh Tahun Sekali
Edelweiss sering disebut sebagai bunga abadi karena memiliki waktu tumbuh yang lama, yaitu sekitar sepuluh tahun. Oleh karena itu, banyak yang menyebut Edelweiss sebagai bunga abadi. Lalu, apa saja jenis-jenis Edelweiss?