Penyeragan kotak hitam milik Trigana Air oleh kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo pada KNKT di Oksibil, 19 Agustus 2015. Foto: Basarnas
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Operasional Badan SAR Nasional Heronimus Guru mengatakan tim evakuasi gabungan Trigana Air telah menemukan kotak hitam pesawat tersebut. Namun bagian yang ditemukan baru cockpit voice recorder (CVR). (Lihat Video Misteri Ketinggian Pesawat Trigana Air)
CVR yang ditemukan kemarin telah diserahkan Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk dianalisis. "Tapi kotak hitam yang diserahkan belum utuh, perlu mencari flight data recorder," ucap Heronimus di Basarnas, Rabu, 19 Agustus 2015.
Basarnas, ujar dia, menurunkan sepuluh orang tambahan untuk mencari keberadaan FDR tersebut. Misi pencarian Trigana Air hari ini berakhir 17.45 WIT dan akan dilanjutkan esok hari.
Walau misi pencarian FDR dihentikan, proses evakuasi jenazah terus berlangsung. Saat ini masih ada 23 jenazah lagi dalam perjalanan dari lokasi kecelakaan menuju Bandara Oksibil. "Kabasarnas memerintahkan agar pengangkutan jenazah selesai hari ini," tuturnya.
Pesawat Trigana Air bernomor penerbangan IL257 dengan rute Jayapura-Oksibil menghilang pada Ahad, 16 Agustus 2015. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura, pukul 14.22 WIT dan hilang kontak sekitar pukul 15.00 WIT.
Pesawat tersebut membawa 49 penumpang, terdiri atas 44 orang dewasa, 3 anak-anak, dan 2 bayi, serta 5 kru: pilot Kapten Hasanudin; flight officer, Ariadin F.; 2 pramugari, yakni Ika N. dan Dita A.; serta teknisi Mario. Pesawat ditemukan jatuh di area pegunungan, 4 kilometer dari Oksibil, Senin, 17 Agustus 2015. Tak ada korban selamat dalam kecelakaan itu.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.