AJI Yogyakarta Desak Jokowi Dorong Penuntasan Kasus Udin

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 16 Agustus 2015 22:48 WIB

Rekontruksi kasus pembunuhan wartawan harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin di Bantul pada 16 Desember 1996. TEMPO/ LN IDAYANIE

TEMPO.CO, Yogyakarta - Memperingati sembilan belas tahun terbunuhnya wartawan Harian Bernas Jogja Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Pers Mahasiswa (Persma) Se-Yogyakarta, komunitas Street Art Yogyakarta dan Koalisi Masyarakat untuk Udin (K@MU) menggelar serangkaian kegiatan pada Ahad, 16 Agustus 2015. Udin tewas akibat dibunuh pada 16 Agustus 1996.

AJI Yogyakarta, dalam keterangan persnya mengatakan, kegiatan itu antara lain aksi diam di depan Gedung Agung dan kampanye kasus Udin melalui seni mural di Jembatan Kewek, Yogyakarta. Kegiatan dimulai dengan aksi diam pada Pukul 16.00 di depan Gedung Agung Istana Kepresidenan di jantung Yogyakarta.

Aksi ini diakhiri dengan pemukulan kentongan sebanyak 19 kali yang menandakan sudah 19 tahun kasus Udin belum tuntas. Dari Gedung Agung, demonstran bergerak ke Jembatan Kewek. Di tempat ini, sejumlah komunitas seni jalanan mengabadikan kasus Udin dalam bentuk mural.

Andrew Lumban Gaol dari Anti Tank, anggota komunitas seni jalanan mengatakan, mural tersebut bertema "Tuntaskan Kasus Udin." Ini berisi ilustrasi halaman depan surat kabar bernama Suluh Udin. Surat kabar ilustrasi itu memuat judul "19 Tahun Kasus Pembunuhan Udin Tidak Diungkap". Dalam mural itu, seniman juga menampilkan potongan artikel berita yang pernah ditulis Udin.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta Hendrawan Setiawan mengatakan, kematian Udin diduga kuat akibat dari berita yang Udin tulis. Udin aktif menulis berita yang memuat isu korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang kala itu dipimpin Bupati Sri Roso Sudarmo.

Menurut Hendrawan, kepolisian seharusnya cepat bertindak menuntaskan kasus ini. Ketika menangani perkara pidana yang mendapat perhatian publik, maka menangkap pelaku kurang dari 24 jam merupakan prestasi bagi polisi.

Namum, kata Hendrawan, dalam kasus pembunuhan Udin, polisi belum mampu mengungkapnya. "Polisi profesional pasti bisa menuntaskan kasus ini. Kalau tidak bisa, biar publik yang menilainya sendiri," kata Hendrawan.

Itulah sebabnya, kata Hendrawan, pada peringatan 19 tahun terbunuhnya Udin, AJI Yogyakarta bersama Koalisi Masyarakat untuk Udin mendesak polisi segera menuntaskan kasus Udin. AJI Yogyakarta juga mendesak Presiden Joko Widodo bicara tentang penyelesaian kasus ini. "Jika negara membiarkan kasus ini gelap, maka ancaman terhadap kebebasan pers akan dianggap sebagai hal biasa," kata Hendrawan.

SUNUDYANTORO

Berita terkait

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

12 jam lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

5 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

5 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

34 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

35 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

35 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

36 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

39 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

39 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya