Gugat Muktamar, PWNU Direstui Gus Sholah dan Hasyim Muzadi  

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 14 Agustus 2015 14:15 WIB

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, memberi sambutan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Tokoh nasional dan partai politik turut hadir, diantaranya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (NU) menggugat hasil muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur. Menurut pengurus PWNU Riau Tarmizi Tohor, ia dan rekan-rekannya sudah mendapat restu KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, KH Hasyim Muzadi, dan KH Abdul Malik Madany sebelum menyatakan sikap menolak hasil muktamar.

"Pesan mereka satu, jangan sampai ada NU tandingan. Tapi kalau mau menggugat proses yang cacat hukum, silakan," kata Tarmizi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2015.

Forum Lintas Pengurus Wilayah NU menyatakan sikap menolak hasil muktamar. Mereka juga akan membawa persoalan ini ke pengadilan dan berharap ada keputusan pengadilan agar diadakan muktamar ulang.

Muktamar di Jombang dianggap cacat hukum karena tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU, terutama permasalahan Pasal 19 dalam tata tertib muktamar. Pasal itu mengatur tentang pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum melalui mekanisme secara AHWA dihapus.

Padahal, menurut Tarmizi, penghapusan pasal itu bukan hak tata tertib muktamar, tetapi hak Komisi Organisasi untuk membahas AD/ART sebelum kemudian dibawa ke sidang pleno muktamar.

Belum lagi persoalan laporan pertanggungjawaban ketua umum. Pengurus wilayah tidak diberi kesempatan untuk menanggapi atau memberi catatan dalam LPJ. "Pemimpin sidang hanya nanya ke muktamirin terima atau tolak terus langsung ketok palu," kata Tarmizi. "Ini mengecewakan. Kami minta muktamar ulang."

Tarmizi menegaskan pengurus wilayah tidak menolak ketua umum terpilih, yaitu Said Aqil Siradj. Namun mekanisme pemilihan yang cacat hukum menjadi persoalan.

Dalam muktamar dua pekan lalu, Gus Sholah menjadi salah satu petinggi NU yang mengkritik keras jalannya muktamar yang cacat hukum. Kecewa, ia bahkan memilih mundur dari pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya