Dicurigai Aliran Sesat, 11 WNI di Arab Saudi Dibebaskan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 13 Agustus 2015 22:01 WIB

Jemaah haji Kloter 1 Surabaya memasuki penginapan mereka saat tiba Makkah, Arab Saudi, (14/11) . Sebanyak 453 jemaah haji Kloter 1 Surabaya mengawali kedatangan 4.426 jemaah dari 16 Kloter yang mulai memasuki kota Mekah untuk melakukan ibadah Umroh

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 11 WNI yang ditahan karena dianggap menganut aliran sesat di Arab Saudi sudah dibebaskan. Mereka ditahan otoritas keamanan Saudi karena dicurigai melakukan kegiatan ritual Islam yang tak sesuai dan berbeda dengan kebiasaan di Arab Saudi. Rencananya, delapan diantara mereka sampai di Jakarta hari ini. “Kemarin mereka sudah berangkat,” kata pejabat di Kantor Kementrian Luar Negeri, Armanta, Kamis, 13 Agustus 2015.

Delapan WNI itu tiba lebih cepat karena visa yang dipakai adalah visa kunjungan. Sedangkan untuk tiga orang WNI lainnya masih menunggu, karena mereka menggunakan visa yang membuat mereka bisa bertahan lama di Saudi. “Mereka sudah dinyatakan bebas dan bisa kembali ke Indonesia,” ujar Armanta.

Ke 11 WNI tersebut bisa bebas berkat upaya diplomasi yang dilakukan pihak Kemenlu dan Kedutaan Besar Indonesia di Saudi dengan instansi yang menahan 11 WNI itu. Menurut Armanta, saat mengetahui ada 11 orang yang dicurigai melakukan kegiatan Islam yang dinilai otoritas setempat tak sesuai, Kemenlu langsung menghubungi investigator kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi.

Saat itu dijelaskan, bahwa ada perbedaan pengertian tentang ajaran Islam di Indonesia dan Arab tentang waktu penyelenggaraan Sholat Ied. “Jadi, kita menjelaskan kepada mereka bahwa yang WNI lakukan bukan sesuatu yang disengaja, syirik atau yang lain,” ujar Armanta.

BIMA SANDRIA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya