TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno masuk jajaran menteri yang akan di-reshuffle. Pagi ini beredar pesan singkat dikirim langsung oleh Tedjo, isinya ucapan perpisahan. "Saya juga dapat SMS itu, kalau lihat dari susunan kalimatnya memang benar beliau," ujar salah satu deputi di Kementerian, Rabu, 12 Agustus 2015.
Pejabat itu mengaku mendapatkan pesan serupa, tetapi tak langsung dari nomor ponsel Tedjo. Menurut dia, di kantor tak ada acara perpisahan atau pamitan. "Tapi ruangannya sudah kosong sejak semalam," ujarnya. Menurut dia, ruangan Tedjo kosong sesaat setelah menemui Presiden Jokowi.
Tedjo adalah salah satu menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo tadi malam bersama Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, serta Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Tedjo dan Gobel datang terlebih dahulu sekitar pukul 19.00 WIB.
Sekitar pukul 20.15 WIB, para menteri mulai bergantian keluar. Yang pertama keluar adalah menteri Tedjo, disusul oleh Andrinof. Namun Andrinof memilih buru-buru meninggalkan kerumunan wartawan. "Tak terlalu penting, nanti tanya Pak Sofyan saja," kata Andrinof.
Menurut Andrinof selain empat menteri, pertemuan dihadiri Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Saat ditanya adanya pembahasan rombak kabinet malam itu, Andrinof tak menjawab. "Sudah ya," katanya sambil menutup pintu mobilnya.
Berikut isi pesan atas nama Tedjo yang beredar:
Ass w.w
Kepada Yth. Bapak/Ibu sekalian, sehubungan dengan berakhirnya jabatan saya selaku Menko Polhukam, saya mohon diri & mohon maaf atas segala khilaf & salah. Terima kasih atas segala dukungan & kerjasama selama saya menjabat Menkopolhukam.Semoga Allah SWT selalu melimpahkan hidayah-NYA kepada kita semua, amin.