'Ada Calon Ketua Umum PBNU yang Terlibat Pembunuhan Munir'  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 5 Agustus 2015 11:52 WIB

Suciwati, istri mendiang aktivis HAM Munir Said Thalib, berpose disamping plang jalan Munirpad di Kantor KontraS, Jakarta, 11 April 2015. Pemerintah kota Den Haag di Belanda akan meresmikan jalan Munirpad yang diambil dari nama mendiang Munir. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Malang - Istri pejuang hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati, berharap Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) menghasilkan pemimpin yang memperjuangkan HAM. Sebaliknya, ia khawatir jika NU dipimpin pelanggar HAM. "Bangsa Indonesia harus melawan lupa, Asad Said Ali salah satu yang terlibat pembunuhan Munir," kata Suciwati, Rabu, 5 Agustus 2015.

Belakangan, arena Muktamar NU diramaikan peredaran meme bergambar Asad Ali bertuliskan: "Stop. Ora Pengen Wong NU Diinteli, Ora Pengen Kiai Dikadali, Ora Pengen NU Dikangkangi. Ojo Pilih Asad Ali. (Tak ingin orang NU diawasi intel, tak ingin kiai dibohongi, tak ingin NU dikangkangi. Jangan pilih Asad Ali)”.

Tak hanya itu. Beredar juga surat Badan Intelijen Negara (BIN) pada Juli 2004 yang ditandatangani Asad Said Ali saat masih menjadi Wakil Kepala BIN. Surat itu ditujukan kepada Direktur Utama Garuda dan berisi permintaan agar pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto, dimasukkan dalam internal sekuriti untuk menangkal bahaya terorisme.

Berkat surat itulah, Pollycarpus yang merupakan agen rahasia BIN, berhasil memasukkan arsenik ke makanan Munir di pesawat. Munir kemudian meninggal dalam penerbangan dari Singapura menuju Amsterdam, Belanda, 7 September 2004. Belakangan, Pollycarpus dihukum 14 tahun penjara dan bebas bersyarat 24 November 2014. "Soal surat Asad yang lebih tahu tim pencari fakta (TPF)," ujar Suciwati.

Dalam Muktamar NU di Jombang, tiga tokoh maju menjadi kandidat Ketua Umum Pengurus Besar NU. Mereka adalah Kiai Haji Said Aqil Siraj, Kiai Haji Solahudin Wahid (Gus Sholah), dan Asad Said Ali. Suciwati menilai hanya Said Aqil yang relatif bersih.

"Meski Gus Sholah pernah menjadi Komisioner Komnas HAM, dia sempat berpasangan dengan Wiranto maju dalam pemilihan presiden 2004," kata Suciwati. Padahal, kata dia, Wiranto sempat diduga terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur.

Suciwati mengaku telah berkirim pesan pendek ke pejabat Rais Aam Kiai Haji Mustofa Bisri dan memohon agar para muktamirin tak melupakan kasus pelanggaran HAM. "Jangan kotori Muktamar NU yang luar biasa ini, agar ke depan NU tetap bersih. Jangan libatkan orang bermasalah," ujar Suci.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

42 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

43 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

49 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

49 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

50 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

50 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

54 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya