Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berfoto bersama KASAD Letnan Jenderal TNI Mulyono (kiri), sesusai dalam upacara serah terima jabatan KASAD di Markas Besar Angkatan Daratan, Jakarta, 15 Juli 2015. Secara resmi Letjen TNI Mulyono menjabat sebagai KASAD, menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang telah menjabat sebagai Panglima TNI. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Mutasi besar-besaran di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Senin, 27 Juli 2015, menjadi menarik karena melibatkan sejumlah jenderal yang pernah menjadi petinggi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015 menyatakan adanya mutasi tiga jenderal yang pernah bertugas di Istana Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka adalah Mayjen TNI Doni Monardo, Mayjen Agus Sutomo, dan Letjen Lodewijk Freidrich Paulus.
Posisi terakhir Doni Monardo adalah Komandan Jenderal Kopassus. Kini dia dimutasikan menjadi Panglima Kodam XVI Pattimura. Pada masa pemerintah SBY tahun 2008, Doni menjabat Komandan Grup A Paspampres. Setelah menjadi Danrem 061/Surya Kencana dan Wadanjen Kopassus, pada 2012, lulusan Akmil 1985 itu ditarik menjadi Komandan Paspampres.
Jalur karier Agus Sutomo tak jauh berbeda dengan Doni. Jenderal yang meniti kariernya di Kopassus ini menjadi Komandan Grup A Paspampres sampai 2009. Pada 2011, lulusan Akmil 1984 ini dilantik menjadi Komandan Paspampres. Setahun kemudian, dia ditunjuk menjadi Komandan Jenderal Kopassus. Terakhir pada September 2014, sebelum Presiden SBY lengser, Agus ditempatkan sebagai Pangdam Jaya. Kini Agus ditempatkan sebagai Komandan Kodiklat TNI Angkatan Darat.
Nama mantan petinggi Paspampres lain yang ikut dimutasi adalah Letjen Lodewijk Freidrich Paulus. Pada 2009, Lodewijk menggantikan Pramono Edhie Wibowo sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Dua tahun kemudian, Lodewijk dipercaya menjadi Pangdam I/Bukit Barisan. Pada 2013, dia kembali dimutasi dan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD. Pada mutasi kali ini, dia tak mendapat posisi struktural dan menjadi perwira tinggi Markas Besar TNI AD.
Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Kolonel Czi Berlin dalam keterangan persnya, Senin, 27 Juli 2015, menyatakan mutasi ini dilakukan demi pembinaan organisasi TNI. "Juga untuk mengoptimalkan tugas TNI yang dinamis dan semakin berat ke depan," tuturnya.