Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK Terus Ditelusuri

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 11:57 WIB

Anggota Pansel Supra Wimbarti (kiri), Yenti Garnasih (kedua kiri), Natalia Subagyo (kanan), dan Diani Sadiawati (kedua kanan) usai memberikan keterangan pers di sela seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Yenti Garnasih dan Natalia Subagyo, Selasa, 28 Juli 2015, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut Yenti, kedatangannya ke KPK untuk meminta bantuan komisi antirasuah itu ikut menelusuri rekam jejak 48 calon pemimpin KPK. "Kan, kita mau tracking. Sekarang kami bawa data track record 48 calon ke KPK," kata Yenti.

Sebelumnya, Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi telah meminta bantuan sejumlah lembaga pemerintah, seperti Polri, Kejaksaan Agung, dan Badan Intelijen Negara, untuk tujuan yang sama.

Berbagai tahapan telah dilakukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi guna menjaring kandidat yang layak memimpin KPK untuk periode 2015-2018. Setelah jumlah kandidat mengerucut menjadi 48 orang, mereka saat ini menjalani tahap berikutnya berupa tes profile assessment.

Sejumlah nama lolos masuk daftar 48 kandidat itu. Di antaranya pemimpin sementara KPK, Johan Budi SP; dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang saat ini menjabat Ketua Dewan Kehormatan Pemilu, Jimly Asshiddiqie. Ada pula sejumlah petinggi Polri dan kejaksaan.

Dari 48 kandidat itu, akan mengerucut lagi sehingga diperoleh lebih dari delapan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.Presiden Jokowi akan memilih delapan nama untuk diajukan kepada Komisi III DPR guna menjalani uji kelayakan. Delapan nama itu akan bergabung dengan dua nama hasil seleksi sebelumnya, yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata. Kemudian DPR akan memilih lima nama untuk memimpin KPK periode 2015-2018.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

6 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

17 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya