Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, bersalaman dengan pengendara mobil sambil membagikan peta jalur mudik di pintu tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 23 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Baarat Ahmad Heryawan mengklaim perolehan zakat fitrah meningkat sebanyak 26 persen. Gubernur berharap lembaga swadaya masyarakat bisa membantu mengakomodasikan pengumpulannya.
Menurut dia, kenaikan angka pezakat pada tahun ini didasari peningkatan kesadaran masyarakat akan hal tersebut. ”Selain juga didasari pada proses pengumpulan yang tertib,” ujar Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher, Jumat, 17 Juli 2015.
Gubernur Aher mengatakan, pembayaran zakat fitrah merupakan hal pribadi yang harus dilakukan setiap penganut agama Islam. Kegiatan itu bukan hanya untuk membersihkan diri dan melengkapi ibadah pada bulan Ramadan, namun juga membagi kebahagiaan bagi yang membutuhkan. ”Berbagi sama rasa dengan sesama lewat zakat, maka berzakat wajib untuk yang mampu,” kata dia.
Aher berharap agar pengumpulan dan pembagian zakat lebih diarahkan pada lembaga-lembaga zakat. Tujuannya, pembagian dan penghitungannya bisa lebih terpantau. ”Agar realisasinya lebih jelas. Dan, lembaga yang paling efektif mengentaskan kemiskinan adalah lembaga zakat dibandingkan lembaga apapun, sekalipun lembaga milik negara,” kata Aher.
Jika zakat dikelola oleh lembaga zakat, Aher melanjutkan, beberapa kawasan dengan jumlah penerima zakat terbanyak akan mendapat perolehan yang merata. Misalnya saja di daerah selatan dan barat Bandung yang memiliki tingkat penerima zakat lebih banyak ketimbang daerah lain.