Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Syaifullah Yusuf. ANTARA FOTO/Rudi Mulya
TEMPO.CO, Sidoarjo- Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan penutupan Bandara Internasional Juanda dikarenakan faktor alam. Karena itu, dia minta penumpang bersabar.
Bandara Internasional Juanda ditutup pada H-1 Idul Fitri 1436 H, Kamis, 16 Juli 2015. Penyebabnya adalah abu vulkanis Gunung Raung yang mengarah ke Surabaya dan berada di ketinggian antara 5.000 kaki sampai 18.000 kaki diatas permukaan laut.
"Penumpang harus bersabar, ini faktor alam," kata Syaifullah kepada wartawan saat melakukan peninjauan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis, 16 Juli 2015.
Gus Ipul sapaan Syaifullah menambahkan bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur telah menyiapkan 50 sampai 100 bus untuk mengangkut para penumpang yang beralih ke moda transportasi darat di terminal Purabaya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah bekerja sama dengan PT KAI di DAOPS 8 untuk menyiagakan kereta api ke berbagai jurusan.
"Untuk kereta api akan ada tambahan sebanyak satu gerbong setiap kereta apinya karena masih ada 10 persen dari jumlah seat yang ada," kata dia.
Ketika ditanya bagaimana masalah pembiayaan angkutan tersebut Gus Ipul masih belum dapat memberikan kepastian seperti apa. Menurutnya nanti akan segera dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur.
"Ya yang penting mereka dapat sampai ditempat tujuan terlebih dahulu," kata dia.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan bahwa besok kemungkinan Bandara Internasional Juanda akan dibuka pada pukul 06.00 pagi setelah hari ini ditutup pada siang hari ini pukul 13.30.
Namun hal itu pun masih akan menunggu informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika. Jika badan tersebut belum memberikan izin untuk dibuka maka penutupan bandara masih akan diperpanjang.
"Tanyakan pada alam kepastiannya bagaimana, yang jelas kami berharap kondisi besok sudah normal," kata Sulistyo.
Menurut pantauan Tempo masih banyak penumpang yang masih memilih menginap di sekitar terminal keberangkatan. Mereka kebanyakan tidur di atas kursi maupun di tempat bermain anak anak yang berada di ruang boarding pesawat.
"Kami memilih menginap disini saya dapat reschedule untuk berangkat besok ke Makasar pukul 14.00," kata Tina penumpang asal kabupaten Jombang.
Selain Juanda tiga bandara di Jawa Timur juga ditutup yaitu Bandara Abdurahman Saleh Malang, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro, Jember.