Orang Sydney Ini Segera Bongkar Penipuan Putri Margriet
Editor
Maria Rita Hasugian
Rabu, 8 Juli 2015 08:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa saksi telah memberikan penjelasan kepada polisi mengenai pembunuhan bocah 8 tahun, Angeline. Untuk besok, 8 Juli 2015, polisi akan mendengarkan kesaksian seorang warga Sydney, Australia, bernama Christopher Burns. (Baca: Inilah Bukti Margriet Lebih Sayang Kucing ketimbang Angeline)
Pria itu beristrikan warga Indonesia dan tinggal di Ubud. Burns menjelaskan ia akan memberikan pernyataan hanya kepada polisi terkait apa yang diketahuinya tentang kasus Angeline. Di akun Facebook pribadinya, pada 17 Mei 2015 Christopher sebanyak empat kali mengunggah informasi untuk meminta bantuan mencari dan menemukan bocah perempuan itu yang dinyatakan hilang oleh keluarganya. (Baca pula: Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns)
"Saya akan membuat pernyataan hanya kepada polisi," kata Christopher kepada Tempo lewat pesan yang disampaikannya melalui Facebook, Selasa, 7 Juli 2015.
Berita Menarik Lainnya
Daftar Merek Pembalut Berklorin Temuan YLKI
Heboh Klorin di Pembalut Wanita: Ini Daftar dan Bahayanya
Christopher menolak memberikan pernyataan kepada wartawan dengan alasan ia tak yakin media akan membantu masalah ini. "Hanya didorong ke satu arah saja tanpa cukup bukti," ujarnya memberikan alasan. "Penjelasan saya juga salah kutip dan tidak mau ini terulang kembali."
Sebelumnya, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Siti Sapurah mengatakan kesaksian Christopher diduga terkait penipuan oleh Yvonne Caroline Megawe untuk penggalangan dana bantuan pencarian Angeline sebesar Rp 150 juta. Yvonne merupakan anak kandung tersangka pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe. “Ini yang melatarbelakangi saksi untuk menawarkan diri memberi keterangan ke polisi,” ujar Siti Sapurah kepada Tempo di Bali, Selasa, 7 Juli 2015. (Baca: Kasus Angeline: Pria Australia Ini Dikecoh Putri Margriet)
Dari penelusuran Tempo ke akun FB Christopher, pada 17 Mei 2015 Christopher aktif menyebarkan tautan selebaran hilangnya Angeline. “Guys, I'm making a reward poster for information about Angeline. If you can contribute to the reward amount please send me a PM with how much you can commit. I will print these out soon and post them around Sanur,” tulis dia dalam laman Facebooknya.
Pada hari yang sama, Christopher juga sempat mengajak masyarakat Bali dan netizen untuk turut membantu menggandakan selebaran hilangnya Angeline. Christopher mengajak masyarakat untuk menempelkan selebaran di tempat-tempat publik. “Hilang!! Tolong. Hubungi polisi jika menemukan anak ini.” (Simak: Begini Isi Rekayasa Penggalangan Dana untuk Angeline)
Dalam selebaran tersebut juga tercantum imbalan uang senilai Rp 40 juta bagi siapa pun yang menemukan Angeline.
Angeline dilaporkan hilang oleh keluarga Margriet pada Sabtu, 16 Mei 2015. Setelah hampir empat pekan mencari, polisi menemukan bocah berusia 8 tahun itu tak bernyawa pada Rabu, 10 Juni 2015.
Jasad Angeline dikubur di dalam liang sedalam 60 sentimeter di dekat kandang ayam yang berada di pekarangan rumah Margriet. Ia meringkuk dengan pakaian lengkap dan tangan memeluk boneka.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan dua tersangka pelaku kasus tewasnya Angeline, yakni Margriet dan Agus Tae, pembantu rumah tangga.
MARIA RITA | AVIT HIDAYAT
Baca Juga
Soal Kritik Ahok, Ketua BPK: Kalau Komentar, Pakai Data
Ahok Soal Audit BPK ke Dewan: Mau Nyari Ribut sama Saya?
Ahok Sebut Aneh Temuan BPK: Markup Tak Masuk Korupsi