Komisaris Besar Irman Santoso Akui Terima Uang dari Adrian

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2005 19:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Kepala Unit II Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Besar Irman Santoso mengakui telah menerima sejumlah uang dari Adrian Waworuntu, terpidana utama kasus pembobolan Bank BNI senilai Rp 1,7 Triliun. Namun uang itu, menurut dia, tidak ia dinikmatinya sendiri, melainkan disampaikan dan diteruskan ke atasannya.Hal itu disampaikan Irman melalui kuasa hukumnya Haposan Hutagalung kepada wartawan Selasa 18/10) siang di Jakarta. Namun, Haposan tidak menyebutkan jumlah uang yang diterima Irman, dan atasan yang diberi uang itu."Kami tidak akan menyebutkan orang-orangnya. Biar saja nanti tersangka (Irman) sendiri yang menyebutkan," kata Haposaan.Melalui Haposan, Irman berjanji akan membeberkan aliran dana dari Adrian Waworuntu senilai Rp 500 juta yang dia terima saat menangani kasus surat utang fiktif itu. Sebagai perwira berpangkat komisaris besar, Irman mempunyai wewenang yang sangat terbatas. "Irman mengatakan urusan ini (suap Adrian) berjenjang keatas, ada tiga sampai empat lantai diatasnya," papar Haposan.Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Bambang Kuncoko menolak memberikan komentar. "Kasus ini masih dalam penyidikan, dan saat ini masih dalam proses pra peradilan. kita tunggu hasilnya bagaimana," kata Bambang.Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri (Bareskrim) sabtu (17/9) lalu menahan Irman Santoso. Dia resmi ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan karena diduga menyalahgunakan wewenang saat menangani kasus pembobolan bank BNI cabang Kebayoran Baru pada 2004 lalu. Erwin Dariyanto

Berita terkait

Satu Pengacara Benarkan Ishak Berikan Mobil ke Suyitno

16 Desember 2005

Satu Pengacara Benarkan Ishak Berikan Mobil ke Suyitno

Dua pengacara Ishak, salah satu tersangka kasus pembobolan BNI, memberikan keterangan berbeda soal pemberian mobil Nissan X-Trail kepada mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Suyitno Landung.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Pejabat BNI Pusat Terkait L/C Fiktif

27 September 2005

Polisi Akan Periksa Pejabat BNI Pusat Terkait L/C Fiktif

>, Jakarta:Markas Besar Kepolisian RI akan memeriksa beberapa pejabat pusat BNI 46, terkait dengan keluarnya letter of Credit (L/C) fiktif BNI cabang Kebayoran Baru, 2003 lalu.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Tahan Perwira Penerima Suap Dari Adrian Waworuntu

20 September 2005

Mabes Polri Tahan Perwira Penerima Suap Dari Adrian Waworuntu

Kombes Irman Santoso, mantan pejabat Kepala Unit II Perbankan dan Ekonomi khusus, ditahan sejak Sabtu (17/9).

Baca Selengkapnya

Aset Senilai Rp 1 Triliun Milik Pembobol BNI Disita

27 Juli 2005

Aset Senilai Rp 1 Triliun Milik Pembobol BNI Disita

Aset itu antara lain berupa uang tunai senilai Rp 4 miliar dan Rp 300 ribu, surat-surat berharga seperti sertifikat tanah berikut tanah dan perkantoran.

Baca Selengkapnya

Dua Jenderal Mabes Polri Terancam Sanksi

10 Juni 2005

Dua Jenderal Mabes Polri Terancam Sanksi

Brigjen Sisno Adiwinoto dan Brigjen Dede Jaya Laksana diduga terlibat dalam pengangkatan Albert Harry Lumowa, adik kandung Maria Pauline Lumowa, sebagai staf ahli Kapolri.

Baca Selengkapnya

Adrian Waworuntu Dihukum Seumur Hidup

30 Maret 2005

Adrian Waworuntu Dihukum Seumur Hidup

Adrian Herling Waworuntu terdakwa kasus pembobolan BNI kantor cabang utama Kebayoran Baru senilai Rp 1,3 triliun serta dugaan pencucian uang divonis penjara seumur hidup pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/3).

Baca Selengkapnya

Jaksa Sita Tanah Seluas 31 Ribu Hektar Milik Adrian

29 Maret 2005

Jaksa Sita Tanah Seluas 31 Ribu Hektar Milik Adrian

Aset milik Adrian Woworuntu antara lain sertifikat tanah seluas 31.000 hektar di Cilincing, Jakarta Utara dan sertifikat rumah mewah di Jl. Puri Mutiara I, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Kasus Adrian Berkukuh Tuntut Pidana Seumur Hidup

14 Maret 2005

Jaksa Kasus Adrian Berkukuh Tuntut Pidana Seumur Hidup

Fakta-fakta hukum yang telah diuraikan tim JPU dalam surat tuntutan telah terpenuhi dan didukung dengan alat bukti yang cukup kuat.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembelaan Adrian Waworuntu Ditunda

3 Maret 2005

Sidang Pembelaan Adrian Waworuntu Ditunda

Ketua Majelis Hakim Roki Panjaitan memutuskan menunda sidang dengan pembelaan acara(pledoi) Adrian Herling Waworuntu, hingga pekan depan.

Baca Selengkapnya

Rudi Sutopo dan Istri Saksi di Persidangan Pelanggaran Disiplin Polisi

23 Februari 2005

Rudi Sutopo dan Istri Saksi di Persidangan Pelanggaran Disiplin Polisi

Kombes Polisi Bambang Permantoro diduga telah melanggar disiplin dengan menempatkan tahanan yaitu tersangka kasus pembobolan BNI senilai Rp 1,7 triliun, Adrian Waworuntu, di luar sel tahanan.

Baca Selengkapnya