Korban Hercules, Peltu Yahya Gagal Balas Pinangan Putrinya
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 2 Juli 2015 09:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dwi Natalia terus menangis seraya memanjatkan doa untuk ayahnya, Pembantu Letnan Satu (Peltu) Yahya Komari, yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Untung Suropati, Kota Malang, Kamis dinihari, 2 Juli 2015. Yahya dimakamkan bersebelahan dengan Pembantu Letnan Dua Andi S., rekan kerjanya.
Sang ayah gagal membalas lamaran yang disampaikan keluarga Sersan Satu Ibnu Hasan, anggota TNI Angkatan Udara yang bertugas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Di Pangkalan yang bermarkas di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini pula Peltu Yahya bertugas sebagai salah satu load master di Skuadron 32, kandangnya seluruh pesawat Hercules.
Gatot Setiawan, salah seorang kerabat, Peltu Yahya berencana membalas pinangan dari keluarga Ibnu Hasan sehabis Lebaran.
“Namun, takdir Allah berkata lain. Semua rencana berubah, tapi lamaran tetap akan dibalas sesuai amanah dari almarhum. Soal diterima atau tidak diterima, keputusannya ada pada keponakan saya (Dwi Natalia),” kata Gatot, di rumah Peltu Yahya di Perumahan Pondok Wisata Estate Blok F Nomor 21, Kelurahan Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Sesuai amanat Peltu Yahya, keluarga sepakat untuk tidak mengadakan pernikahan pada tahun ini. Gatot menegaskan hal ini karena sebelumnya sempat beredar kabar Dwi Natalia dan Ibnu Hasan akan menikah saat jenazah Peltu Yahya tiba di rumah duka.
“Tidak ada nikah mayit, atau menikah di hadapan jenazah almarhum. Kami sudah sepakat menggelar pernikahan tidak tahun ini. Keputusan ini mengikuti amanat almarhum,” ujar Gatot.
Yahya Komari dan Andi S. adalah dua dari delapan anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh yang tewas dalam kecelakaan pesawat angkut militer Hercules C-130 A-1310 di Kota Medan. Jenazah Yahya dan Andi tiba bersama enam jenazah lain di Skuadron 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Rabu malam, pukul 22.49 WIB.
Enam jenazah lain adalah pilot utama Hercules A-1310 Kapten Sandy Permana, Pembantu Letnan Satu Ngateman, Pembantu Letnan Satu Khohar, Pembantu Letnan Dua Parijo, Pembantu Letnan Dua Agus Purwanto, dan Sersan Mayor Bambang Hermawan.
ABDI PURMONO