TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Hercules C-130 dengan nomor penerbangan A-1310 jatuh menimpa permukiman di Jalan Jamin Ginting Kilometer 10, Medan, Selasa, 30 Juni 2015. Pesawat jatuh dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan.
Akibat kecelakaan tersebut, diperkirakan 12 kru dan 101 penumpang tewas. Begini sejarah pesawat Hercules.
Pesawat Hercules yang mendunia pertama kali diterbangkan pabrik Lockheed pada Agustus 1954. Stanley Beltz dan Roy Wimmer menjadi pilot pertama yang menerbangkan Hercules selama 61 menit dari lokasi pabrik di Lockheed.
Hercules mempunyai kelebihan sebagai pesawat angkut dengan kemampuan tinggal landas dan mendarat pada landas pacu yang relatif pendek. Model pertama yang dikeluarkan adalah C-130A dengan empat mesin turboprop Allison T56-A-11 atau 9, dengan tiga bilah baling-baling.
Pemerintah Amerika Serikat sudah tentu menjadi pemesan pertama Hercules sebanyak 219 unit yang diserahkan pada Desember 1956 kepada angkatan udara Amerika Serikat. Pesanan selanjutnya pada bulan Mei 1959 sebanyak 134 unit untuk tipe C-130B dengan mesin Allison T56-A-7.
Keunggulan lain dari Hercules adalah mampu dioperasikan 10 persen di atas kemampuan maksimal pesawat tersebut. Penyebaran Hercules saat ini sudah dipakai 55 negara dengan jumlah unit mencapai dua ribu lebih.
Pada 1960 Tentara Nasional Indonesia (waktu itu ABRI) menjadi negara pertama yang menggunakan Hercules sebagai pesawat militer di luar Amerika Serikat. Waktu itu pemerintah memesan sepuluh unit tipe C-130B dan KC-130B. Beruntung pada 1975 pemerintah Amerika Serikat memberikan paket hibah Hercules tipe C-130B sebanyak tiga unit.
Sampai saat ini Hercules menjadi pesawat angkut yang sudah dipergunakan oleh lebih 50 negara di dunia dengan model lebih dari 40 varian. Hercules rata-rata mampu terbang sejauh dua ribu mil dengan bobot normal. Ketinggian maksimal terbang Hercules pun cukup tinggi yaitu 6.706 meter.
Hercules di Indonesia juga digunakan institusi selain militer sejak 1980. Merpati Airlines dan Pelita Air sempat menggunakan enam unit Hercules. Semuanya dihibahkan ke TNI pada 1996.
Secara tradisi pesawat Hercules dioperasikan Skadron Udara 31/Halim dan Skuadron 32/Abdurahman Saleh bertugas keliling Nusantara membawa logistik. Tidak terlalu jelas jumlah yang dimiliki TNI. Sampai 2009 TNI memiliki 23 unit pesawat Hercules. Hanya sepuluh pesawat yang laik terbang. Jumlah itu bertambah empat unit sejak tahun 2013 dengan status hibah dari pemerintah Australia.
EVAN | PDAT | SUMBER DIOLAH TEMPO
Berita terkait
47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina
5 Juli 2021
Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaBelasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina
4 Juli 2021
Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.
Baca SelengkapnyaPembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019
15 Desember 2018
TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.
Baca SelengkapnyaBegini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018
17 Juli 2018
Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU
10 Juli 2018
Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao
8 Juli 2018
Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaGaruda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih
11 Juni 2018
VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU
3 Juni 2018
Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101
11 Mei 2018
Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.
Baca SelengkapnyaHUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia
9 April 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.
Baca Selengkapnya