TEMPO.CO, Padang - Dinas Kehutanan Sumatera Barat mulai mewaspadai puncak kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga September 2015. Sebab, beberapa kawasan di Sumatera Barat dinilai berpotensi terdapat titik api.
"Sekarang sudah mulai puncaknya. Kami mulai berhati-hati," ujar Kepala Bidang Pengamanan dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Sumatera Barat Faridil Alfarisy, Senin, 29 Juni 2015.
Sejumlah daerah yang berpotensi terdapat hotspot atau titik api antara lain Pasaman Barat, Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan.
Faridil mengatakan pemerintah daerah mengantisipasi dengan berkoordinasi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapeldalda); serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota.
Menurut Faridil, sejak awal tahun ini, ada 66 titik api di Sumatera Barat. "Dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, ada penurunan," ucapnya.
Faridil menjelaskan, melalui pantauan satelit Terra dan Aqua, ada dua titik api di Sumatera Barat. "Tapi di satelit yang biasa kita rujuk, satelit NOAA-18, tidak terlihat."
Kepala Observasi dan Informasi BMKG Padang Budi Saimadji menuturkan suhu di sejumlah kawasan di Sumatera Barat mencapai 32,8 derajat Celsius. Terutama di Pesisir Selatan, Padang Pariaman, dan Padang. "Dengan kelembapan paling rendah 50-55 persen," katanya.
Menurut Budi, suhu panas tersebut bisa saja memicu munculnya titik api. Kondisi yang kering juga mempercepat kebakaran.
Budi berujar, ditinjau dari analisis parameter cuaca potensi kemudahan terjadinya kebakaran di seluruh Sumatera Barat. "Di hampir seluruh wilayah Sumatera Barat berpotensi terjadi kebakaran," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita terkait
Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan
12 jam lalu
Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa
17 jam lalu
Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia
Baca SelengkapnyaMasuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal
21 jam lalu
BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
8 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaJakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?
9 hari lalu
Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024
Baca SelengkapnyaPenelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno
9 hari lalu
Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeparuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang
10 hari lalu
Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.
Baca SelengkapnyaBMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni
11 hari lalu
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Baca SelengkapnyaBMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April
38 hari lalu
Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.
Baca SelengkapnyaWaspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024
39 hari lalu
Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.
Baca Selengkapnya