Tergiur Hong Kong, 750 TKI Ajukan Izin Tinggal  

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 15:37 WIB

Jesse Lorena Ruri, TKI yang menjadi korban pembunuhan Bankir asal Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong. (enterprise news and pictures)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar negeri menyatakan sudah mengetahui adanya 750-an tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengajukan izin tinggal (residency) di Hong Kong. "Ya kami sudah mendapat informasi yang sama dari Konsulat Jenderal RI di sana," ujar juru bicara Kementerian, Armanatha Nasir, kepada Tempo, Kamis, 25 Juni 2015. "Mereka para TKI yang overstay di sana."

Overstay yang dimaksud Armanatha adalah melebihi masa tinggal sesuai jatah yang diizinkan dalam surat izin bekerja. Untuk menyiasati kelebihan masa kerja itu, dia menjelaskan, biasanya warga negara asing yang tinggal di negara tersebut mengajukan residency.

"Karena sampai permohonan residency itu diputuskan atau ditolak, orang yang mengajukan punya waktu dua sampai tiga tahun." Nah, dia menambahkan, masa tunggu inilah yang dimanfaatkan untuk bekerja dan menambah penghasilan. "Kalau diterima mereka tinggal permanen di sana, kalau tidak berarti ya harus pulang ke negara asal."

Berdasarkan keterangan staf KJRI di Hong Kong, saat ini masa izin bekerja sekitar 1.500 TKI sudah habis dan melebihi peraturan. Separuh dari jumlah itu tengah mengajukan izin tinggal, bahkan pindah kewarganegaraan kepada otorita Hong Kong.

Menurut Armanatha, bukan cuma WNI yang sering memanfaatkan kesempatan pengajuan residency ini ke pemerintah negara lain. "Biasanya pekerja yang sudah betah tinggal di negara barunya kerap mengajukan ini, selain residency ada juga sistem green card, dan lain-lain."

Pemerintah, kata dia, tak melarang WNI melakukan perpindahan domisili bahkan kewarganegaraan tersebut. "Kami tak melarang karena ini hak individu." Namun, ujarnya, pemerintah khawatir selama dalam masa tunggu aplikasi itu, para WNI melakukan pelanggaran hukum, atau menjadi korban kejahatan. "Karena status kewarganegaraannya kan membingungkan."

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

10 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

16 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya