ANGELINE DIBUNUH: Kisah Polisi Terkecoh Dukun Selandia Baru  

Reporter

Rabu, 24 Juni 2015 07:44 WIB

Sorang relawan memasang pengumuman anak hilang, Angeline (8) di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, 3 Juni 2015. Angeline diketahui hilang dari rumahnya sejak 16 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Denpasar - Kakak angkat Angeline, Yvone Caroline Megawe, mengumumkan hilangnya Angeline pada laman Facebook dengan nama "Find Angeline-Bali's Missing Child" pada 16 Mei 2015. Anak Margriet Christina Megawe itu juga memasang sejumlah foto bocah yang senyumnya tampak ceria tersebut.

Dalam akun Facebook—yang belakangan dihapus pengelolanya—itu, Yvone juga mengajak masyarakat ikut mencari Angeline. Namun usaha Yvone tak berhenti di situ. Sumber Tempo di kepolisian mengatakan Yvone juga meminta bantuan paranormal. "Dia juga cari bantuan dukun dari Selandia Baru," kata sumber ini, Senin, 22 Juni 2015.

Soal dukun Selandia Baru ini diketahui sumber Tempo dari laporan Yvone. Selama pencarian Angeline berlangsung, Yvone rutin menghubungi polisi menginformasikan keberadaan Angeline. Yvone menuntun polisi mengecek posisi Angeline di lokasi yang dia sebutkan.

Karena penasaran, sumber di kepolisian tersebut lantas bertanya kepada Yvone tentang sosok orang yang selama pencarian memberitahukan lokasi-lokasi itu. "Saya tahu dari seorang paranormal dari New Zealand (Selandia Baru)," ujar sumber ini mengutip pengakuan Yvone.

Sumber tadi menambahkan, penyidik kepolisian tak bisa menolak petunjuk dari Yvone karena mereka wajib mengecek segala informasi yang berkaitan dengan kasus orang hilang. Sayangnya, tak ada satu pun informasi dari Yvone yang benar. "Tak ada yang terbukti benar informasinya," ucap si sumber.

Setelah hampir empat pekan mencari, kepolisian malah menemukan Angeline sudah tak bernyawa pada Rabu, 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur di pekarangan rumah Margriet di dekat kandang ayam pada kedalaman setengah meter, dengan pakaian lengkap dan tangan memeluk boneka.

Adapun soal cerita dukun Selandia Baru ini, baik Margriet maupun pengacaranya belum dapat dikonfirmasi. Hotma Sitompoel, pengacara Margriet, belum mengangkat telepon dan membalas pesan pendek yang dikirimkan Tempo.

Dalam kasus kematian Angeline, polisi baru menetapkan Agustinus Tai Hamdani alias Agus, bekas pembantu Margriet, sebagai tersangka tunggal. Sedangkan Margriet baru ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penelantaran anak.

Juru bicara Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Heri Wiyanto, mengatakan instansinya belum menemukan dua bukti yang bisa menjerat tersangka lain dalam kasus Angeline. "Belum ada tersangka baru. Kami masih terus menyelidiki perkembangannya," tutur Heri.

Heri menjelaskan minimnya saksi membuat penyidik kesulitan mengungkap kemungkinan pelaku lain yang menyebabkan kematian Angeline. Menurut dia, belum ada saksi yang menyaksikan secara langsung kekerasan yang dilakukan Margriet.

LINDA HAIRANI

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

4 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya