Suasana di Gerbang Tol Pandaan, Jawa Timur, 12 Juni 2015. Jalan Tol Gempol - Pandaan sepanjang 13,61 km tersebut resmi beroperasi hari ini. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO , Surabaya: Usai diresmikan Presiden Joko Widodo 12 Juni 2015 lalu, arus kendaraan di pintu masuk tol Gempol-Pandaan macet. Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi menilai, kemacetan dipicu kepadatan di pintu tol Pandaan. “Karena 70 meter dari pintu tol Pandaan ada u-turn (putaran) untuk masuk ke Taman Dayu. Jaraknya terlalu pendek,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim, Wahid Wahyudi kepada Tempo, Rabu 17 Juni 2015.
Wahid menambahkan, jarak yang terlalu pendek antara putar balik (u-turn) dan pintu masuk Taman Dayu menyebabkan tumpukan antrian kendaraan. “Jadi kalau ada yang memotong mau masuk Taman Dayu bisa menimbulkan kemacetan panjang.”
Pihaknya kemudian mengalihkan kendaraan agar tak memutar balik pada putara tepat di pintu masuk. “Dalam 1 tahun kami akan memindahkan arus kendaraan sekitar satu kilometer ke arah Malang. Agar tidak macet," ucap Wahid. Hingga hari Raya Idul Fitri nanti, petugas Dinas Perhubungan akan mengarahkan kendaraan agar memutar lebih jauh.
Sebelumnya, PT Jasa Marga Pandaan Tol menyatakan kepadatan arus kendaraan di pintu masuk Jalan Tol Gempol-Pandaan terjadi karena sistem transaksi pengambilan tiket belum berjalan lancar. "Dari evaluasi kami, saat transaksi pengambilan tiket yang mestinya hanya membutuhkan waktu 5-8 detik, karena menggunakan mesin baru, pengendara membutuhkan 10-15 detik," kata Asisten Manajer Pelayanan Lalu Lintas PT Jasa Marga Tol Pandaan, Sumantri, Selasa, 16 Juni 2015.
Menurut Sumantri, selain sistem transaksi pengambilan tiket belum berjalan lancar, kemacetan terjadi karena bertepatan dengan musim liburan anak sekolah dan akhir pekan. Mengatasi masalah tersebut, Jasa Marga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan. "Kita koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan dan Dinas Perhubungan Pasuruan," ujar Sumantri.