Usulan Forum Kiai NU Diharapkan Tak Menjegal Calon Tertentu

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 14:14 WIB

TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Kediri-Mekanisme pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui formatur seperti yang diusulkan forum kiai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Rabu kemarin, 10 Juni 2015, tidak menjamin menghilangkan praktek politik uang.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri Ahmad Subakir mengatakan siapapun berhak mengusulkan metode pemilihan ketua tanfidz dan syuriah dalam Muktamar ke-33 di Jombang awal Agustus 2015. Sebab Anggaran Dasar dan Rumah Tangga NU mengatur mekanisme pemilihan melalui dua cara, yakni musyawarah mufakat dan langsung. “Jika para kiai menginginkan pemilhan lewat formatur silakan saja,” kata Subakir kepada Tempo.

Kedua metode pemilihan lewat formatur, menurut Subakir, pernah dilaksanakan dalam muktamar dan tidak menjadi persoalan. Namun dia berharap usulan tersebut benar-benar untuk kepentingan NU dan bukan bertujuan untuk menjegal calon ketua umum tertentu. “Silakan para ulama mempengaruhi muktamirin untuk setuju, ini cara berkompetisi yang sehat,” katanya.

Hanya saja usulan forum kiai tersebut tetap harus diputuskan dalam muktamar dan disetujui oleh seluruh muktamirin. Soal metode pemilihan mana yang disepakati, seluruh muktamirin harus tunduk dan patuh pada keputusan tersebut.

Mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri ini menilai tidak ada satupun mekanisme pemilihan yang mampu menjamin bebas politik uang. Dia tak setuju dengan pernyataan anggota forum kiai, KH Anwar Iskandar, yang menyebutkan bahwa model pemilihan formatur tidak bisa dimainkan oleh uang. Acuannya adalah pelaksanaan Muktamar NU ke-32 di Makasar yang ditengarai sarat bagi-bagi uang.

Subakir juga menjelaskan sistem pemilihan langsung yang dilakukan muktamirin sebenarnya sudah melalui proses musyawarah mufakat. Sebab sebelum muktamirin berangkat membawa usulan calon ketua, mereka telah bermusyawarah dengan anggota PCNU di daerah masing-masing. “Jadi muktamirin ini sudah perwakilan anggota NU, kenapa harus diwakilkan lagi oleh ulama dalam formatur,” katanya.

KH Anwar Iskandar selaku juru bicara forum kiai menampik pertemuan beberapa kiai sepuh NU di Pesantren Lirboyo untuk memenangkan calon tertentu. Sebab hingga kini forum tak merekomendasikan nama calon ketua maupun syuriah. “Kami hanya memutuskan kriteria, itu saja,” katanya.

Menurut Anwar ada sembilan kriteria calon Ketua Umum PBNU yang telah disepakati para kiai. Diantaranya adalah menguasai ilmu agama secara benar, menguasai hukum Islam dan jauh dari perilaku yang dilarang Allah. Namun Anwar menolak menjelaskan enam kriteria lainnya.

Pertemuan ulama sepuh di Lirboyo dihadiri KH Anwar Manshur, KH Kafabihi Mahrus, KH Habibuloh Zaini selaku tuan rumah; KH Zainudin Dzazuli dan Kyai Nurul Huda dari Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri; KH Mas Subadar dan KH Idris Samid dari Pasuruan; KH Miftahul Ahyar dari Surabaya, serta KH Anwar Iskandar dari Pesantren Al Amin, Ngasinan, Kediri.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Jokowi Terima Audiensi KAMMI, Diundang Muktamar dan Bahas Sejumlah Isu

40 hari lalu

Jokowi Terima Audiensi KAMMI, Diundang Muktamar dan Bahas Sejumlah Isu

Kelompok mahasiswa ini menyampaikan surat undangan untuk menghadiri muktamar KAMMI yang ke-13 dan membahas sejumlah isu dengan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir jadi Ketua Lakpesdam NU, Pimpin Pengembangan Sumber Daya Manusia

3 Desember 2023

Erick Thohir jadi Ketua Lakpesdam NU, Pimpin Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki jabatan baru di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU

Baca Selengkapnya

Fadel Muhammad Hadir di Muktamar Besar Alkhairat

27 September 2023

Fadel Muhammad Hadir di Muktamar Besar Alkhairat

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Hadiri Muktamar Besar XI Alkhairaat

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Ajak Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Makan Siang Bareng di Pekalongan

29 Agustus 2023

Saat Jokowi Ajak Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Makan Siang Bareng di Pekalongan

Dalam foto tersebut, Jokowi, Ganjar, dan Prabowo tampak tersenyum. Di meja makan tampak buah kelapa yang sudah diminum dan beberapa biji buah durian.

Baca Selengkapnya

Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

29 Agustus 2023

Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

Menurut Jokowi, keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan toleransi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertolak ke Pekalongan untuk Buka Muktamar Sufi Internasional 2023

29 Agustus 2023

Jokowi Bertolak ke Pekalongan untuk Buka Muktamar Sufi Internasional 2023

Presiden Jokowi bertolak menuju Kota Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memberikan bantuan kepada pedagang dan hadiri Muktamar Sufi

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya